Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penasihat Senior Gedung Putih Mau ke Israel, Habis Itu Langsung Meluncur ke Maroko

        Penasihat Senior Gedung Putih Mau ke Israel, Habis Itu Langsung Meluncur ke Maroko Kredit Foto: AP Photo/Susan Walsh
        Warta Ekonomi, Washington -

        Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner akan memimpin delegasi Amerika Serikat (AS) ke Israel dan Maroko pekan depan. Kunjungan tersebut untuk membahas kesepakatan normalisasi yang dicapai kedua negara Timur Tengah pekan lalu.

        Pejabat senior pemerintah menyatakan delegasi AS dan tim Israel akan bergabung bersama dan melakukan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Rabat. Langkah ini sebagai tanda kemajuan setelah kesepakatan Israel-Maroko yang dibantu oleh Kushner.

        Baca Juga: Layakkah RI Buka Hubungan dengan Israel? Pengamat Timteng Buka Suara

        Kushner bersama utusan Timur Tengah Avi Berkowitz dan kepala eksekutif Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS Adam Boehler akan tiba di Israel pada Senin (21/12). Saat berada di Yerusalem, menantu Presiden AS Donald Trump ini akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

        Maskapai El Al diharapkan menjadi pesawat yang digunakan untuk penerbangan dari Tel Aviv ke Rabat pada Selasa (22/12/2020). Nantinya tim Kushner dan sebuah delegasi yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Israel, Meir Ben-Shabbat, akan terbang bersama.

        Dalam wawancara langsung di Radio Tentara Israel, Menteri Perhubungan Israel Miri Regev menyatakan bangga atas pembukaan perjalanan antara kedua negara itu.

        "Saya sangat bangga kakek dan nenek kami dapat mengunjungi Maroko saat masih hidup. Ini adalah perdamaian,” kata pejabat keturunan imigran Yahudi Maroko ke Israel.

        Maroko adalah negara Muslim yang menghasilkan jumlah imigran Yahudi terbesar ke Israel sebanyak 250 ribu. Kesepakatan Israel-Maroko adalah yang keempat yang ditengahi Amerika Serikat, menyusul kesepakatan serupa antara  Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.

        Kushner dan timnya masih mengadakan pembicaraan dengan negara-negara lain dari dunia Arab dan Muslim. Pemerintahan Trump berharap untuk menyegel setidaknya satu kesempatan lagi sebelum dia meninggalkan jabatannya pada 20 Januari ketika Presiden terpilih Joe Biden dijadwalkan memasuki Gedung Putih.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: