Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Pengamat sosial dan masyarakat, Kan Hiung, menilai hampir sepekan Imam Besar FPI Habib Rizieq ditahan Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Jakarta, Sabtu (12/12), yang sebelumnya kerap melontarkan pernyataan keras bahkan cenderung kasar, kini terkesan melunak. Baca Juga: Politisi PDIP Bilang Tak Perlu Aksi Bela Habib Rizieq 1812, HRS Ini Kan Panutan Harusnya...
"Beliau sudah tahu bahwa dalam kasusnya saat ini tidak dapat diselesaikan dengan suara yang keras. Sehingga beliau memilih dengan cara yang lebih halus untuk menjalankan proses hukum," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/12/2020) kemarin. Baca Juga: Besok Banget Massa Pendukung Rizieq Shihab Geruduk Istana, Undangannya Tersebar Luas
Hal tersebut muncul seiring dengan viralnya surat Rizieq kepada keluarganya. Kan melihat, dengan cara yang halus demikian, HRS berharap para pendukungnya akan berjuang lebih keras untuk membelanya agar bisa lepas dari jerat hukuman.
"Dengan cara halus tersebut akan mengundang pemandangan lawan politik di seberang bahwa HRS menjadi lebih lemah," ucapnya.
Sementara itu, hal senada juga dilontarkan oleh pengamat perilaku, Lutfi JW. Ia mengatakan bahwa dirinya melihat surat Rizieq itu sebagai upaya untuk menenangkan keluarga dan pendukung garis kerasnya. Ia juga melihat, ada maksud tersirat dari surat yang dilayangkan HRS ini.
"Perlu diwaspadai, ini untuk memuluskan gugatan pra peradilannya. Kalau beliau terus menerus keras, akan semakin dijegal," paparnya.
Sedangkan Effendy Ahmad dari Bara Baja melihat, dalam surat yang dilayangkan HRS kepada istri dan keluarganya guna mengabarkan situasi dan kondisinya dalam tahanan serta menyampaikan pesan terkait makanan yang diinginkan untuk berbuka puasa menyiratkan sebuah 'kejanggalan'.
"Yang menjadi pertanyaan saya, apakah ada sesuatu yang dikhwatirkan pada diri HRS tentang makanan?" ujar Effendy.
Effendy juga melihat, banyaknya yang 'pasang badan' dan ingin menggantikan HRS di penjara atau setidaknya ikut mendampingi di penjara memperlihatkan dua maksud.
"Mereka benar-benar tulus mengikuti imamnya atau ada suatu strategi yang di rancang oleh orang-orang yang menggerakkan demo untuk melakukan sesuatu pada HRS," ucap pria yang sempat menjadi koordinator lapangan saat sejumlah ormas berdemo di depan Mabes Polri meminta HRS ditangkap.
Ia pun menduga, ada yang memainkan situasi di luar kendali HRS. "Kesimpulannya HRS adalah kunci utama dalam banyak perkara yang menimpanya, namun ia bukanlah perancang atau pemodal, tetapi hanya pelaku yang siap jadi martir. Jadi menurut saya, HRS harus dijaga dan dilindungi dengan baik oleh Polri dengan maksud untuk mengungkap siapa yang ada di baliknya," pungkas Effendy.
Diketahui, Habib Rizieq kini masih menjalani masa tahanan selama 20 hari atas kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di Petamburan, Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil