Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Sudah Divaksin, China Ingatkan Rakyatnya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

        Meski Sudah Divaksin, China Ingatkan Rakyatnya Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Pemerintah China akan melakukan vaksinasi terhadap orang-orang yang dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Meski demikian, otoritas kesehatan memperingatkan bahwa siapapun yang telah mendapatkan vaksin harus tetap konsisten menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) lainnya yang ditetapkan selama pandemi.

        Program vaksinasi darurat akan berlanjut di China selama periode musim dingin yang berlangsung mulai awal Desember 2020 ini. Direktur kelompok kerja penelitian dan pengembangan vaksin dewan negara, Zeng Yixin, mengatakan vaksinasi dilakukan pada kelompok orang yang dianggap paling rentan hingga pertengahan 2021.

        Baca Juga: Astaga! Dari 20 Negara, Cuma Indonesia Satu-satunya yang Pesan Sinovac China

        “Selama musim dingin dan musim semi, melakukan pekerjaan vaksinasi virus corona baru di antara beberapa kelompok populasi kunci sangat penting untuk pencegahan epidemi,” ujar Yixin dalam sebuah pernyataan saat konferensi pers, dilansir RT.

        Kelompok orang yang dianggap berisiko tinggi di antaranya adalah petugas medis, bea cukai, transportasi umum, dan pekerja lain yang berurusan dengan banyak orang. Program vaksinasi darurat dimulai di China pada Juli dan sejak itu, sekitar satu juta orang di negara Asia Timur ini telah menerima vaksinasi.

        Orang-orang yang telah divaksinasi harus tetap mematuhi aturan jarak sosial, mencuci tangan secara rutin, dan memakai masker. Otoritas China mengatakan, vaksin yang digunakan efisien dan aman, meski belum memberi perlindungan 100 persen.

        “Tidak ada suntikan yang dapat memberikan perlindungan 100 persen dari virus,” jelas Yixin.

        China memiliki beberapa vaksin yang sedang dikembangkan. Di antaranya adalah dari perusahaan farmasi Sinopharm dan Sinovac Biotech, yang digunakan dalam program vaksinasi darurat.

        Vaksin yang dibuat oleh CanSino Biologics juga telah disetujui untuk digunakan militer China, tetapi belum diberi lampu hijau untuk digunakan oleh masyarakat umum. Meski demikian, Beijing yakin obat itu akan segera melalui prosedur persetujuan yang diperlukan.

        "Jumlah kasus yang diperlukan untuk tahap sementara dari uji klinis fase tiga telah diperoleh," kata Zheng, tanpa menyebutkan secara jelas vaksin dari perusahaan mana yang telah mendekati akhir siklus uji coba.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: