Terawan Agus Putranto resmi digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan pada pekan ini. Reshuffle dilakukan setelah dia menahkodai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selama kurang lebih 15 bulan menjabat.
Dalam periode itu, Terawan dinilai tidak sedikit kontribusinya di sektor kesehatan terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan dan modernisasi fasilitas kesehatan di rumah sakit.
Misalnya mendorong sejumlah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) menjadi Institut Ilmu Kesehatan agar terlahir tenaga kesehatan yang andal dan berkualitas.
"Saya ingat, di hari terakhirnya sebagai Menteri Kesehatan, pada Selasa (22 Desember 2020) Pak Terawan masih meresmikan ruang isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Hari itu, dia juga berkunjung ke sejumlah rumah sakit di Ibu Kota untuk memastikan fasilitas layanan kesehatan dalam kondisi baik," ujar Andi, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan dikutip dari keterangannya, Jumat 25 Desember 2020.
Baca Juga: Lepas Jabatan Menkes, Terawan Rayakan Natal dengan Tenang dan Bahagia
Dia pun mengaku tahu persis tak ada pekan tanpa kunjungan Terawan ke daerah. Hal itu tidak lain salah satunya untuk memastikan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.
"Salah seorang pejabat di Kementerian Kesehatan bertutur kepada saya tentang adanya perubahan iklim kerja setelah Pak Terawan memimpin. Ia menyebut ada energi positif yang dibawa Terawan yang muaranya meningkatkan kinerja para pegawai," tambahnya.
Dia pun mengungkapkan, momen pembicaraan terakhirnya dengan Terawan sebelum diganti BGS. Terawan pun mengungkapkan alasan Presiden Jokowi menggantinya.
"Pak Jokowi sayang saya, mas. Hanya itu jawaban yang muncul ketika saya tanya perihal pembicaraan dengan Presiden Jokowi," tambah Andi.
Baca Juga: Menkes Terawan Ingatkan Jaga Protokol Kesehatan saat Libur Nataru
"Mungkin banyak yang mengira, Pak Terawan merana setelah keluar dari Kabinet Indonesia Maju. Sebagai orang yang selalu berada di dekatnya sepanjang urusan dinas, saya pastikan ia legowo," ungkapnya.
Bahkan menurut Andi, justru Terawan kini semakin banyak waktu untuk melayani para pasien yang perlu bantuannya. Karena ketika menjabat sebagai menteri Terwaan disebutnya empat kali sepekan menyempatkan menyambangi pasien di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Satu hal yang tak mungkin saya lupa yakni kesabaran Pak Terawan. Ketika ia di-bully di sosial media dan kami marah serta berupaya meng-counter-nya. Dia berujar singkat, sabar saja mas," tambahnya.
Baca Juga: Peluang Vaksin Covid-19 Lain Masuk RI Terbuka Lebar, Menkes Terawan: Asalkan...
"Saya terharu, sejak malam tadi sosial media riuh rendah dengan ucapan terima kasih buat Pak Terawan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: