Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kebal Pandemi, Ekonomi Syariah Diproyeksikan Tumbuh Positif di 2021

        Kebal Pandemi, Ekonomi Syariah Diproyeksikan Tumbuh Positif di 2021 Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dosen IPB University dari Departemen Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) Dr Irfan Syauqi Beik menilai perkembangan ekonomi syariah diprediksi akan terus meningkat di tahun 2021. Ekonomi syariah diproyeksi akan tumbuh positif, baik dari sektor riil syariah, perbankan syariah, maupun lembaga keuangan secara sosial berupa zakat, wakaf, infak, dan sedekah.

        "Apalagi kalau pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan baik sehingga kita harapkan di tahun 2021 bisa tumbuh secara positif," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

        Dia optimis meskipun tekanan ekonomi dan ketidakpastian global masih sangat tinggi, ekonomi syariah mampu menyumbangkan kontribusi yang positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini telah terbukti selama pandemi COVID-19 yang terjadi sejak 2020, perkembangan ekonomi syariah bisa menunjukkan kinerja yang sangat baik.

        "Misalnya dilihat dari sisi sektor keuangan syariah, khususnya kinerja perbankan syariah lebih baik dibandingkan dengan perbankan konvensional. Bahkan kalau melihat tiga bank umum syariah terbaik yang kita miliki justru malah mencatatkan kenaikan dari sisi profitabilitas," jelasnya.

        Baca Juga: Erick Thohir: Pandemi Covid-19 Jadi Momen Ekonomi Syariah Bangkit

        Dr Irfan menambahkan, dari sisi sektor riil, perkembangan industri halal meski mengalami tekanan juga masih menunjukkan kinerja yang baik. Industri makanan halal masih bisa bertahan dan ada kecenderungan mengalami peningkatan walaupun peningkatannya tidak signifikan dari tahun sebelumnya.

        Ia melanjutkan, berdasarkan laporan The State of The Global Islamic Economy 2020, Indonesia kini berada di posisi ke-4, meningkat dari posisi ke-5 di tahun 2019 dan tahun sebelumnya yang menempati posisi ke-10.

        Meski demikian, dia mengingatkan, perkembangan ekonomi syariah yang melesat harus didukung oleh sumber daya manusia yang unggul.

        "Kemudian, agar bank syariah bisa bertahan dan berkembang, pengelolaan kelembagaannya haruslah kredibel dan pelaksanaan kegiatan usahanya haruslah profesional. Berkembangnya bank-bank syariah di Indonesia, tentunya harus ada dukungan dari manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sebab, tidak mungkin suatu bank syariah dapat mencapai kesuksesan tanpa manajemen SDM syariah yang berkualitas," tuturnya.

        Satu faktor yang menentukan peningkatan kinerja lembaga bank adalah tersedianya SDM dan infrastruktur pendukung yang berkualitas. SDM yang berkualitas yang dibutuhkan oleh bank syariah adalah SDM yang secara keilmuan paham tentang konsep bank syariah dan ekonomi syariah serta secara psikologis dia memiliki semangat keislaman yang tinggi. Sehingga dalam beraktivitas sehari-hari SDM tersebut ada rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa tanggung jawab (sense of responsibility) terhadap kemajuan bank syariah.

        "Jadi sangat baik karena perkembangan ini berada pada tren yang baik sehingga kinerja Indonesia secara keseluruhan juga mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Dari faktor pengetahuan dan tata kelola kebijakan, ada perkembangan yang positif sehingga memberikan suatu keyakinan bahwa ekonomi syariah di tahun ini bisa terdongkrak lagi," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: