Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Daftar Public Figure di Pusaran Pom-Pom Saham: Dari Ustaz, Anak Presiden, Hingga Influencer!

        Heboh Daftar Public Figure di Pusaran Pom-Pom Saham: Dari Ustaz, Anak Presiden, Hingga Influencer! Kredit Foto: Twitter/Daniel Ahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sederet tokoh publik berduyun-duyun masuk ke dalam pusaran pom-pom saham, yakni tindakan mengajak orang lain untuk membeli dan menjual saham pada waktu tertentu. Tak main-main, tokoh publik tersebut memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari ustaz, anak presiden, hingga artis atau influencer.

        Seakan memiliki magnet yang kuat, pernyataan atau penyebutan nama saham tertentu oleh tokoh publik itu langsung membuat harga saham tersebut melejit signifikan. Lantas, siapa sajakah public figure yang dimaksud? Simak daftarnya berikut ini.

        1. Yusuf Mansur

        Yusuf Mansur bisa dikatakan sebagai salah satu pelopor tokoh publik yang sering membahas mengenai saham di media sosial. Sejumlah saham bahkan ia rekomendasikan untuk dibeli hingga akhirnya harga saham tersebut naik drastis dalam kurun waktu singkat. 

        Melalui akun Instagram pribadinya, pengusaha dan tokoh agama ini pernah memberikan sejumlah rekomendasri saham berdasarkan analisis sederhana yang ia sebut dengan istilah Mansurmologi. Saham-saham tersebut mulai dari saham PT Bank BRI Syariah (BRIS), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), hingga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tak butuh waktu lama setelah Yusuf Mansur mengunggah di media sosial, harga saham-saham tersebut mengalami kenaikan signifikan.

        “Saya ga ada urusan dg permintaan dan endorse. Dari awal, ga ada satupun juga sekuritas dan BUMN yg japri2 saya soal ginian. Ngeh juga engga kali, hehehe. InsyaaAllah mudah2an2 bisa menjadi Perusahaan Indonesia yang juga mendunia, yang melayani vaksin bukan saja di Indonesia. Tp di dunia. Dan jika itu terjadi, maka sesungguhnya kita membeli kebaikan Futuristik. Yang bukan hanya soal cuan saham. Tapi begitu banyak kebaikan dari Vaksinasi Covid. Bayangin kebaikan dari Vaksin, dg multimatarantainya. Bismillaah walhamdulillaah,” tulis Yusuf Mansur dalam akun Instagramnya saat membahas saham KAEF.

        2. Kaesang Pangarep

        Tokoh publik berikutnya yang juga turut meramaikan fenomena pom-pom saham adalah Kaeang Pangarep, ya, putra bungsu dari Presiden Jokowi. Jika Yusuf Mansur memiliki Mansurmologi, Kaesang memiliki istilahnya sendiri yang disebut Sangmology.

        Kaesang terbilang aktif mengunggah portofolio sahamnya di media sosial, khususnya Twitter. Tak jauh berbeda dengan Yusuf Mansur, sebagian besar saham yang direkomendasikan Kaesang adalah saham BUMN, termasuk saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

        Yang belakangan heboh, Kaesang secara gamblang mengatakan sudah menambah portofolio investasi di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sontak saja, harga saham Antam melonjak drastis hingga akhirnya mencetak rekor tertinggi.

        "Pagi tadi nambah muatan saya di ANTM," cuit Kaesang pada 4 Januari 2021 lalu.

        Bahkan, pada Desember 2020 lalu, Kaesang menyatakan masih belum melakukan profit taking atas saham Antam dan PGAS, "Saya sampai sekarang belom take profit untuk $ANTM $PGAS. Yang saya lakukan malah average up."

        3. Raffi Ahmad

        Sosok artis sekaligus influencer Tanah Air, Raffi Ahmad juga tak mau ketinggalan untuk turut berbagi pengalamannya dalam berinvestasi saham. Kali ini, Raffi Ahmad memamerkan keuntungan investasinya di saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). 

        Dalam unggahan video di Instagram @raffinagita1717, Raffi Ahmad menyebut ini pertama kalinya ia terjun ke dunia saham. Dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu sejak investasi di saham MCAS, Raffi mengaku sudah mendapat keuntungan hingga 30%.

        "Jadi M Cash ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang IT. Kalau kalian pengin lihat di Bursa Efek Jakarta itu (kode sahamnya) MCAS. Nah uang yang gua taruh kurang lebih selama baru 2-3 minggu ini sudah naik 20% menuju 30%. Gila, gokil banget gais. Ini sih gua hanya sekedar sharing aja sama kalian semuanya," pungkas Raffi Ahmad.

        Sempat disebut-sebut menerima endorsement, Raffi Ahmad kemudian membantah kabar tersebut dan mengaku itu dilakukan hanya untuk sharing. Hal ini juga ditegaskan oleh manajemen MCAS yang mengatakan tidak pernah melakukan endorsement kepada tokoh publik untuk mempromosikan saham perusahaan.

        "Sehubungan dengan testimoni dari kedua public figure yang dimaksud, perlu kami sampaikan bahwa keputusan investasi dari Bapak Raffi Ahmad dan Bapak Ari Lasso merupakan keputusan personal dan MCAS tidak memiliki hubungan bisnis dengan kedua public figure tersebut," tegasnya pada Rabu, 6 Januari 2021.

        4. Ari Lasso

        Kompak dengan Raffi Ahmad, sosok Ari Lasso juga mengaku baru terjun ke dunia saham dan menjagokan saham MCAS. Dalam unggahannya di Instagram, Ari Lasso menunjukkan grafik pergerakan harga saam MCAS yang signifikan dalam kurun waktu enam bulan terakhir. 

        "Dalam beberapa bulan ini signifikan banget kenaikannya," ucapnya.

        Namun, setelah tindakannya tersebut menuai kehebohan bahkan menjadi sorotan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Ari Lasso memberikan klarifikasi dan menyatakan dirinya bukan influencer yang diminta untuk mempromosikan saham MCAS. Ari Lasso menegaskan, ia tidak pernah menyuruh untuk membeli saham MCAS dan keputusan investasi ada di tangan masing-masing orang.

        "Pertama aku tuh bukan endorser atau influencer yang mem-promote perusahaan (MCAS) tersebut yang terkait saham tersebut. Aku tuh kemarin bener-bener euforia aja, pengin membagikan apa yang aku alami. Tapi ternyata, sekadar membagikan berita atau yang kita alami ada beberapa aturan dan bisa mengandung sensitivitas tertentu," tegas Ari Lasso.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: