Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jack Ma Dinilai Bodoh karena Berani Senggol Regulator Keuangan Xi Jinping

        Jack Ma Dinilai Bodoh karena Berani Senggol Regulator Keuangan Xi Jinping Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dampak dari pidato Jack Ma bulan Oktober 2020 cukup besar terhadap dua perusahaannya, Ant Group dan Alibaba. Banyak pihak yang menilai Jack Ma melakukan kebodohan dan pidato itulah sumber masalahnya.

        Padahal, bisa saja Ant Group tetap melantai bursa jika Ma tidak mengatakan hal itu. IPO yang akan dilenggangkan Ant Financial Group saat itu bahkan akan bernilai USD37 miliar dan akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah. Sayangnya, semua itu kini hanya angan semata.

        Dilansir dari Reuters di Jakarta, Kamis (7/1/21) setelahnya, Presiden China Xi Jinping dan para pejabat ekonomi langsung murka dan menganggapnya sebagai masalah.

        Baca Juga: Sobat Jack Ma Angkat Bicara Terkait Isu yang Beredar, Apa Katanya?

        "Terima kasih pada Ma sendiri, IPO itu jadi masuk dalam pantauan radar Xi Jinping," sebut seorang sumber yang menyindir Jack Ma.

        Pengusaha ikonik ini dinilai melakukan blunder atau kesalahan kalkulasi. Padahal, Ma sudah diingatkan agar tidak berbicara kontroversial karena para pejabat tinggi China hadir saat ia berpidato.

        "Mereka (pemerintah) China menamparnya. Dia telah belajar, itulah kenapa dia menjadi diam pada dua bulan terakhir. Sebagian temannya berkata pada saya bahwa mereka tak percaya betapa bodoh Jack Ma," ujar Shaun Rein, konsultan bisnis di Shanghai.

        Sebagaimana diketahui, dalam pidato itu Ma mengatakan bahwa regulasi keuangan China saat ini sudah ketinggalan zaman, bahkan Ma menyebutnya sebagai 'klub orang tua'. Selain itu, Jack Ma juga menggaungkan reformasi keuangan China dan menyebut China telah menghambat inovasi. Hal itu membawa kemarahan Xi Jinping dan jajarannya hingga berdampak pada dua perusahaan besutan Jack Ma.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: