Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dianggap Berdusta Soal Video Bokep! Dewi Tanjung Ancam Polisikan Fadli Zon

        Dianggap Berdusta Soal Video Bokep! Dewi Tanjung Ancam Polisikan Fadli Zon Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung, menyatakan pihaknya berencana mmempolisikan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon, yang kepergok warganet menyukai atau me-like video porno melalui akun Twitter pribadinya.

        Menurutnya, rencana pelaporan ke polisi itu dilakukan karena pihaknya menganggap Fadli Zon telah membohongi publik setelah menyangkal suka dengan hal-hal berbau porno.  Baca Juga: Duh, Warganet Paling Bisa Bongkar 'Aib': Bang Fadli Zon Sendiri Bilang...

        "Nyai mau melaporkan padli zonk ke polisi karena telah membohongi publik," katanya, dalam akun @dtanjung15, Jumat (8/1/2021).

        Dalam cuitannya, ia juga mengunggah foto tangkapan layar pemberitaan salah satu media online yang mewartakan Fadli Zon mengoperasikan sendiri akun Twitter miliknya. Baca Juga: Netizen Beberkan Beda Blusukan Risma dan Fadli Zon, Parah Deh!

        Namun, ketika terpergok menyukai akun berisi video porno, ia justru menyalahkan anak buahnya yang lalai.

        "Ini bukti dia sendiri yang kendalikan akun Twitternya. Begitu buka bokep pakai bohongi masyarakat bahwa itu kecerobohan anak buahnya," ungkapnya.

        Karena itu, ia menyarankan agar Fadli Zon mau mengakui kekhilafannya sebagai seorang manusia.

        "Ngaku saja khilaf orang juga pasti maklumi kalau bilang khilaf," tukasnya.

        Sebelumnya, Fadli Zon membantah, pihaknya menyukai akun berisi video porno di akun Twitter miliknya.

        Ia mengatakan dirinya tak pernah like situs tak senonoh di Twitter dan mengklaim bahwa situs-situs porno selalu dia blokir.

        "Saya dan tim admin sudah cek keanehan akun Twitter ini kemarin. Sudah Pasti tak pernah like situs tak senonoh, yang ada selalu blokir. Mungkin saja ada kelalaian staf ketika blokir. Sudah saya tegur dan evaluasi," ungkapnya.

        "Dua hari kemarin tim admin juga menerima beberapa notifikasi ada upaya login dan retas menggunakan perangkat lain. Akun ini dikelola oleh saya dan tim admin empat orang," lanjut dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: