Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Fiskal?

        Apa Itu Fiskal? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fiskal adalah segala urusan yang berkenaan dengan pajak atau pendapatan negara. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara yang dikumpulkan dari masyarakat untuk menjadi pendapatan negara. Pendapatan itu akan digunakan oleh pemerintahan untuk program-program guna mencapai pendapatan nasional, produksi, perekonomian, dan digunakan juga sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.

        Kebijakan fiskal adalah cara pemerintah menyesuaikan tingkat pengeluaran dan tarif pajak untuk memantau dan mempengaruhi perekonomian suatu negara. 

        Baca Juga: Apa Itu Firma?

        Ini adalah strategi dari kebijakan moneter di mana bank sentral memengaruhi jumlah uang beredar suatu negara. Kedua kebijakan ini digunakan dalam berbagai kombinasi untuk mengarahkan tujuan ekonomi suatu negara.

        Sebelum Depresi Hebat yang berlangsung dari 29 Oktober 1929 hingga awal masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia II, pendekatan pemerintah terhadap perekonomian adalah laissez-faire. Setelah Perang Dunia II, ditentukan bahwa pemerintah harus mengambil peran proaktif dalam perekonomian untuk mengatur pengangguran, siklus bisnis, inflasi, dan biaya uang.

        Dengan menggunakan campuran kebijakan moneter dan fiskal yang bergantung pada orientasi politik dan filosofi mereka yang berkuasa pada waktu tertentu, satu kebijakan dapat mendominasi kebijakan lainnya dan pemerintah dapat mengontrol fenomena ekonomi.

        Secara garis besar, tujuan kebijakan fiskal adalah untuk memengaruhi jalannya perekonomian dengan berbagai sasaran, yaitu:

        1. Meningkatkan PDB dan pertumbuhan ekonomi

        Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal karena berpengaruh besar dengan pemasukan atau pendapatan negara, yang meliputi bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lainnya.

        2. Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran

        Pengangguran merupakan salah satu masalah yang menjadi momok di suatu negara. Kebijakan fiskal memang diaplikasikan serta menjadi prioritas dalam upaya pencegahan timbulnya pengangguran.

        3. Menstabilkan harga-harga barang dan mengatasi inflasi

        Turunnya harga suatu barang membuat hilangnya harapan untuk mendapatkan keuntungan bagi sektor swasta. Akan tetapi, harga yang terus meningkat juga bisa mengakibatkan inflasi.

        Sementara itu, inflasi bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan kesempatan kerja penuh. Akan tetapi, inflasi juga bisa berdampak negatif pada kelompok atau orang yang berpenghasilan rendah karena daya beli jadi menurun.

        Masalah inflasi yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berkurang. Melalui kebijakan fiskal, tingkat pendapatan nasional, kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional pun diharapkan akan berjalan dengan baik.

        Kebijakan fiskal didasarkan pada teori ekonom Inggris John Maynard Keynes. Juga dikenal sebagai ekonomi Keynesian, teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa pemerintah dapat mempengaruhi tingkat produktivitas ekonomi makro dengan meningkatkan atau menurunkan tingkat pajak dan pengeluaran publik.

        Kebijakan fiskal memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola perekonomian suatu negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: