Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi dan Belanja Pemerintah Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Akhir 2025

Konsumsi dan Belanja Pemerintah Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Akhir 2025 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsumsi rumah tangga dan percepatan belanja pemerintah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025, mengimbangi perlambatan investasi dan menjaga laju produk domestik bruto tetap berada pada kisaran di atas 5%. Data Mandiri Spending Index (MSI) dan retail sales menunjukkan konsumsi Oktober 2025 tumbuh 4,3%, meningkat dari 3,47% pada September.

Kenaikan konsumsi tersebut sejalan dengan perbaikan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen Bank Indonesia naik dari 115 pada September menjadi 121,2 pada Oktober. Bank Mandiri menilai tren ini menjadi penopang penting momentum pertumbuhan pada akhir tahun.

“Perkembangan konsumsi kuartal keempat ini cukup positif. Pengeluaran masyarakat terkait transportasi, liburan, dan durable goods mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi,” ujar Dian Ayu Yustina, Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Mandiri, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Efek Nataru, Ekonomi Kuartal IV Diproyeksi Tumbuh 5,08%

Ia menjelaskan peningkatan konsumsi turut didorong normalisasi mobilitas pascapandemi serta pola belanja saat musim liburan.

MSI kuartal IV 2025 mencatat pertumbuhan tahunan 36%, lebih tinggi dibandingkan kuartal III. Angka tersebut menopang proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV sebesar 5,08%, atau melampaui rata-rata sepanjang tahun 2025 yang berada di kisaran 5–5,1%.

Di sisi lain, pemerintah mendorong pertumbuhan melalui percepatan realisasi belanja negara. Bank Mandiri mencatat belanja hingga Oktober 2025 tumbuh lebih tinggi dibanding periode sebelumnya, terutama pada belanja modal dan pengeluaran yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat. Akselerasi ini menjadi penyokong utama PDB pada kuartal terakhir.

Baca Juga: Ekonomi RI Dianggap Tangguh Hadapi Tekanan Global 2026

“Belanja pemerintah di kuartal terakhir berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama melalui akselerasi pengeluaran fiskal di sektor infrastruktur dan program sosial,” kata Dian. Ia menambahkan percepatan tersebut berlangsung meski defisit fiskal masih berada di sekitar 2% dari PDB, dengan target pemerintah berada pada kisaran minus 2,8%.

Menurut Bank Mandiri, efektivitas penyerapan anggaran menjadi faktor penting menjaga resiliensi ekonomi dari tekanan global, termasuk risiko yang muncul akibat kebijakan tarif perdagangan internasional. Kinerja konsumsi dan belanja pemerintah pada kuartal IV 2025 diperkirakan menjadi fondasi awal untuk menopang pertumbuhan pada 2026, terutama jika akselerasi fiskal dapat dimulai sejak awal tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: