Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Usaha Pertamina Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Lewat Pertanian

        Anak Usaha Pertamina Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Lewat Pertanian Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Madura -

        PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bangkitkan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pencarian minyak dan gas bumi, melalui Kegiatan yang menghasilkan produk pertanian.

        Field Manager PHE WMOSapto Agus Sudarmanto mengatakan, lahan tidur, tandus, tadah hujan di Desa Bandang Dajah Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan, Madura telah dipoles hingga menjadi lahan subur penghasil beragam tanaman holtikultura.

        Baca Juga: Begini Konsep Pertamina Produksi Bensin Sawit

        Seperti tanaman Bunga Koll varietas Liberti, Semangka varietas Esteem, Jagung varietas Madura, Pakcoy varietas Nauly, Bawang Merah varietas Sumenep, Cabe varietas Imola, hingga Tomat varietas Servo.

        “Melalui program pertanian di Bandang Dajah ini kami berharap bisa memunculkan kemandirian dan potensi peningkatan ekonomi melalui pertanian organik dan hemat biaya. Selain itu serta mengenalkan potensi pertanian yang ada di Desa Bandang Dajah,” kata Agus, Senin (11/1/2021).

        Program ini dilakanakan oleh PHE WMO bekerjasama dengan pendamping program pertanian berawal dari potensi alam berupa ketersediaan lahan. Kesuburan tanah tidak dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat yang enggan bertani.

        Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan tentang pola pertanian, pemahaman tentang besarnya modal pertanian dan pangsa pasar yang tidak menjanjikan sehingga masyarakat melihat sektor pertanian di Desa Bandang Dajah tidak bernilai ekonomis.

        Ketua Kelompok Tani Sangga Buana Desa Bandang Dajah, Jazi menuturkan, sebelum ada bantuan dari PHE WMO, tidak ada yang menanam seperti ini. Kini mereka sudah menikmati panen raya perdana di awal tahun 2021.

        "Adanya hanya tanaman jagung dan kacang ijo. Itu pun setahun sekali, menunggu masa hujan turun," tutur Jazi.


        Jazi mengatakan, Program Eco Edufarming telah memberikan wawasan dan harapan baru bagi masyarakat sebagai potensi pendongkrak perekonomian dari sektor pertanian. Sedangkan luas lahan tidur dan tadah hujan di desanya mencapai 80 persen.

        "Ada tiga warga mendatangi saya untuk bergabung berikut lahannya telah disiapkan," katanya.

        "Hasil panen beragam tanaman holtikultura itu dipasarkan  ke pasar-pasar kecil di Bangkalan. Alhamdulillah, saya sendiri mendapatkan ilmu. Ini bermanfaat bagi masyarakat Bandang Dajah. Para pemuda yang menganggur bisa bergabung," katanya.

        Panen perdana di lahan demplot seluas sekitar 5.000 meter persegi itu mendapat perhatian dari Ketua Kelompok Bisnis Hortikultura Indonesia, Mohammad Maulid.

        "Ini bagus, mudah, dan menjanjikan. Semacam trigger bagi masyarakat agar semangat bercocok tanaman holtikultura," kata Maulid.

        Ia menyarankan, para petani holtikultura lebih fokus pada satu tanaman saja. Semisal concern pada tanaman tomat. Ketika nantinya berkembang, lanjut, Desa Bandang Dajah bisa menjadi kawasan atau sentra penghasil tomat.

        "Satu desa bisa jadi sentra tomat atau tanaman lainnya. Kami akan membantu dari segi market, selain membantu pemasaran, juga akan membantu dalam bentuk sarana produksi. Seperti kebutuhan pupuk ataupun bibit dan petani fokus bertani," tutur Maulid. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: