Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puji Jokowi, SBY Kena Senggol Denny Lagi: Gimana Pak, Tuhan Sudah Mulai Suka?

        Puji Jokowi, SBY Kena Senggol Denny Lagi: Gimana Pak, Tuhan Sudah Mulai Suka? Kredit Foto: Twitter/dennysiregar7
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjalani vaksinasi Covid-19, agar masyarakat Indonesia tidak takut terhadap vaksinasi, Rabu (13/1) di Istana Negara.

        Terkait itu, Pegiat media sosial Denny Siregar, membuat catatan khusus berjudul "Pemimpin Perang di Garis Depan."

        "Dia gak sibuk konpers. Gak repot dengan retorika di media sosial. Langsung duduk, disuntik dan disiarkan ke seluruh negeri. Action speaks louder than words. Dia bertindak, bukan meracau," tulisnya, memuji Presiden Jokowi, seperti dilihat dalam akun Facebooknya, Kamis (14/1/2020). Baca Juga: Makin Jadi, Guru Besar USU Tantang SBY Debat: Di Cikeas Saya Siap!

        "Itulah sejatinya pemimpin. Dia ada di depan, bukan main perintah dari belakang. Gak perduli dengan sindiran2 sinis banyak orang. Buat Jokowi, pemimpin yang baik adalah yang menginspirasi," lanjutnya. Baca Juga: Kabar Jokowi Orang yang Pertama Divaksin Sudah sampai ke Raja Philippe Belgia

        Berikut tulisan lengkap Denny Siregar:

        PEMIMPIN PERANG DI GARIS DEPAN

        Percaya ngga, kalau situasi tetap seperti sekarang, masyarakat terus ketakutan, gak mau keluar rumah dan bekerja, Indonesia akan bangkrut di tahun 2021 ?

        Pengangguran sudah bertambah 10 juta orang. Tiap hari ratusan usaha kecil tutup karena pengetatan. Usaha besar yang pekerjakan ribuan orang menunggu ambruk. Kas pemerintah udah mulai cekak, karena raturan triliun rupiah harus diedarkan untuk konsumsi bukan produksi.

        Pendapatan negara anjlok ke level terbawah.

        Karena itu pandemi ini dinyatakan sebagai perang. Dan perang butuh senjata, yaitu vaksin sebagai baju jirah. Ketika warga divaksin, maka kepercayaan dan keberanian kembali bekerja akan pulih. Ekonomi akan normal kembali. Orang2 bisa aktivitas kembali. Dan negara selamat dari kehancuran..

        Dan sebagai Presiden, Panglima tertinggi, Jokowi memimpin paling depan. Memakai baju perang pertama dengan segala resikonya. Memompa semangat dengan bahasa, "Hei, rakyat Indonesia, bangkitlah. Jangan mau kalah dengan pandemi, kita perangi bersama ketakutan.."

        Dia gak sibuk konpers. Gak repot dengan retorika di media sosial. Langsung duduk, disuntik dan disiarkan ke seluruh negeri. Action speaks louder than words. Dia bertindak, bukan meracau.

        Itulah sejatinya pemimpin. Dia ada di depan, bukan main perintah dari belakang. Gak perduli dengan sindiran2 sinis banyak orang. Buat Jokowi, pemimpin yang baik adalah yang menginspirasi.

        Kalau Panglima tertinggi sudah turun lapangan, saya yakin, ke depan negeri ini akan maju karena kita punya tauladan. Kita butuh orang yang menggerakkan, bukan penghianat yang sibuk tebar ketakutan. Karena negeri ini harus bergerak, kalau tidak hancur dalam kegelapan.

        Ayo, pak Jokowi.. Pimpin kami dalam perang melawan pandemi ini. Saya nunggu giliran dipanggil, sambil seruput secangkir kopi. Saya siap jika negara dibutuhkan..

        Kata arek Suroboyo, "Wani, thok !!" Kalau bukan kita yang berani, harus siapa lagi?

        Semoga apa yang kita lakukan disampaikan pak SBY kepada Tuhan. Gimana, pak SBY? Apa Tuhan sudah mulai suka?Seruputtt...

        Denny Siregar

        Sebelumnya, SBY berbicara terkait sikap masyarakat dalam menghadapi tahun baru 2021 yang ia nilai cukup beragam.

        Ia mengaku melihat ada masyarakat yang bersikap pesimis maupun optimis. SBY melanjutkan ada masyarakat yang pasrah dan masa bodoh. Namun, ia juga mengaku melihat ada masyarakat yang punya semangat untuk ikut mengubah keadaan ke arah yang lebih baik.

        "Saya sendiri memilih untuk bersikap lebih optimistis (cautious optimism) dan yakin bahwa negeri kita masih punya jalan untuk sukses. Artinya, peluang bagi meredanya badai corona dan pulihnya ekonomi kita memang ada," tulis SBY, dalam akun Facebook-nya.

        Namun, SBY mengingatkan bahwa masyarakat sebaiknya tak berpikir seolah keadaan akan pulih dengan sendirinya.

        "Sungguhpun demikian, semua itu tak datang dari langit. Jangan pula bersikap 'take for granted', seolah peluang baik itu akan datang dengan sendirinya. Misalnya, jangan lantaran vaksin sudah datang pasti pandemi akan segera hilang. Setelah itu ekonomi kita akan pulih kembali dan bahkan tumbuh meroket. Jangan bersikap dan berpikir begitu. Tuhan tidak suka," papar SBY. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: