Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Belum Berakhir, Utang Luar Negeri RI Berkembang Biak Lagi Tembus...

        Pandemi Belum Berakhir, Utang Luar Negeri RI Berkembang Biak Lagi Tembus... Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi -

        Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir November 2020, dilaporkan menyentuh angka 416,6 miliar dolar AS atau Rp 5.858,30 triliun. Terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan Bank Sentral) sebesar 206,5 miliar dolar AS atau Rp 2.903,19 triliun dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 210,1 miliar dolar AS atau Rp 2.954,46 triliun.

        Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar 3,9 persen (yoy). Meningkat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya, yang mencapai 3,3 persen (yoy). Terutama, disebabkan oleh peningkatan penarikan neto ULN pemerintah.

        Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi Rupiah.

        Baca Juga: Jokowi Ketar-ketir Utang Indonesia, Sri Mulyani: RI Lebih Baik

        ULN pemerintah tumbuh meningkat dibanding bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada akhir November 2020, tumbuh 2,5 persen (yoy) menjadi sebesar 203,7 miliar dolar AS. Lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada Oktober 2020 sebesar 0,3 persen (yoy).

        Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menjelaskan, perkembangan ini dipengaruhi oleh kepercayaan investor yang terjaga. Sehingga, mendorong aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

        "ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8 persen dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,6 persen), sektor jasa pendidikan (16,6 persen), dan sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,2 persen)," papar Erwin.

        ULN swasta tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir bulan November 2020, tercatat 5,2 persen (yoy). Lebih rendah dibanding pertumbuhan pada bulan sebelumnya, sebesar 6,4 persen (yoy).

        Perkembangan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK), dari 8,3 persen (yoy) pada Oktober 2020 menjadi sebesar 7,2 persen (yoy).

        Selain itu, ULN lembaga keuangan (LK) mencatat kontraksi 1,4 persen (yoy). Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,0 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

        "Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ujar Erwin.

        Baca Juga: Mau Bayar Utang, Tower Bersama Cari Dana US$300 Juta di Bursa Singapura

        Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir November 2020, tercatat sebesar 39,1 persen. Relatif stabil dibanding rasio pada bulan sebelumnya, yang ada di angka 38,8 persen.

        Erwin mengatakan, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat, tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,3 persen dari total ULN.

        "Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," paparnya.

        Selain itu, peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

        Data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dan metadatanya dapat dilihat pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Januari 2021 pada situs web Bank Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: