Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kekhawatiran Selama Pandemi: Kesehatan vs Ekonomi

        Kekhawatiran Selama Pandemi: Kesehatan vs Ekonomi Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        COVID-19 tidak hanya memengaruhi layanan kesehatan internasional dan nasional, tapi juga ekonomi makro dan mikro.

        Dari segi ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ekonomi nasional berada di titik -5,32% pada Kuartal II 2020. Sementara itu, kasus COVID-19 masih meningkat.

        Kondisi itu melahirkan dilema, lebih penting mana: faktor ekonomi atau faktor kesehatan? Untuk menjawab pertanyaan itu, Warta Ekonomi akan membagikan temuan dari survei JakPat tentang kekhawatiran masyarakat di tengah COVID-19.

        Baca Juga: 5 Tren Wisata di Tengah Pandemi, Ternyata Begini!

        Baca Juga: 5 Fakta Menarik di Balik Harbolnas 2020

        Survei tersebut berlangsung pada 22-23 Oktober 2020 terhadap 1.158 responden. Survei itu berlangsung di aplikasi JakPat dengan teknik sampling probability. Respondennya berasal dari DKI Jakarta (22,4%), Pulau Jawa (58,5%), dan masyarakat di luar Pulau Jawa (19,1%).

        Berdasarkan hasil survei itu terungkap fakta, ekonomi dan kesehatan sama-sama penting; terbukti dari penyebaran atribut kesehatan dan ekonomi dalam tabel berikut:

        Penggunaan masker di masa pandemi dianggap kecil kontribusinya terhadap peningkatan kualitas hidup--jika dibandingkan dengan protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak karena bukan hal menyenangkan. Meski begitu, responden tetap melakukannya karena menganggap hal itu penting di masa pandemi.

        Orang-orang juga lebih mengutamakan kebutuhan esensial, seperti makanan dan minuman. Lebih lanjut, bepergian pun juga tak begitu penting, tapi berpotensi memengaruhi kualitas hidup.

        Sementara itu, bila ditinjau dari kondisi sosial ekonomi, responden di kelas menengah ke bawah ataupun kelas atas menghindari menerima tamu di rumah, punya tabungan yang cukup, dan mengonsumsi makanan sehat.

        Menurut mereka, itu bisa meningkatkan kualitas hidup di tengah pandemi. Di sisi lain, mereka menganggap vitamin dan pemakaian masker sebagai dasar dari kualitas hidup lebih baik. Tak cuma itu, masing-masing responden pun cenderung melakoni aktivitas--mulai dari hobi, travelling, hingga keinginan tes COVID-19.

        Di sisi lain, masyarakat kelas atas menganggap membeli barang-barang terkait hobi memiliki dampak yang lebih besar untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Karena hal ini, lahirlah tren berkebun atau bersepeda.

        Ekonomi VS Kesehatan, Lebih Penting Mana?

        Secara keseluruhan, faktor ekonomi ataupun kesehatan  sama-sama penting di tengah pandemi. Meskipun normal baru saat pandemi berisiko bagi faktor ekonomi.

        Dari segi kesehatan, responden menganggap penggunaan masker sebagai hal penting untuk menghindari virus corona baru. Hal tersebut menimbulkan masalah keuangan--apalagi di tahap awal pandemi, ketika permintaan masker membludak dan membuat harganya melonjak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: