Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: China Baowu Steel Group, Raksasa Baja Kedua di Tiongkok

        Kisah Perusahaan Raksasa: China Baowu Steel Group, Raksasa Baja Kedua di Tiongkok Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        China Baowu Steel Group Corporation atau umum dikenal sebagai Baowu adalah perusahaan besi dan baja milik negara yang berkantor pusat di Shanghai, China. Perusahaan ini menjadi produsen baja terbesar kedua di dunia yang diukur dari jumlah produksi baja mentah.

        Dalam data, Baowu memproduksi sekitar 35 juta ton per tahun. Sementara total produksi baja China secara keseluruhan untuk tahun 2015 adalah 803,8 juta ton.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Melihat Bangkitnya Electricite de France, PLN Terkaya Kedua di Prancis

        Dengan prestasi itu, sejak 2004, Baowu telah masuk dalam daftar perusahaan terkaya, Fortune Global 500 di peringkat ke-372. Dari tahun ke tahun posisinya terus naik, meskipun dalam perjalannya naik dan turun menjadi hal yang lumrah.

        Di tahun 2020, Baowu membukukan kenaikan 20,5 persen dalam pendapatan per tahun mencapai 79,93 miliar dolar AS. Di sisi lain, laba yang didapat perusahaan pun naik 33,8 persen dengan total nilai 2,90 miliar dolar. Aset yang dimiliki perusahaan mencapai 123,77 miliar dolar AS. Dalam catatan ini, Baowu di tahun 2020 menduduki peringkat ke-111 daalam Fortune Global 500.

        Berikut kisah perusahaan raksasa China Baowu, seperti diulas Warta Ekonomi, Jumat (22/1/2021) dalam artikel sebagai berikut.

        Sejarah perusahaan dimulai ketika Baoshan Iron and Steel beroperasi pertama kali tahun 1978. Shanghai menjadi kota tumbuh dan kembangnya perusahaan ini. 

        Dari situ pemerintah China mulai melakukan reformasi ekonomi. Orang-orang dalam pemerintahan pun menyerukan membangun fasilitas produksi baja terintegrasi yang besar untuk di tempatkan di dekat pelabuhan Shanghai.

        Dalam perkembangannya Baoshan menerima kontrak pemerintah untuk menyerap Shanghai Metallurgical dan Shanghai Meishan Group di tahun 1998. Dari langkah ini kemudian muncullah perusahaan baru yang bernama Baosteel Group. Dan, ari sini juga ia menyandang gelar pembuat baja terbesar di China.

        Di tahun 2000, anak perusahaan Baoshan Iron and Steel dibentuk untuk mendaftarkan sebagian grup dalam Bursa Efek Shanghai. Empat tahun kemudian perusahaan mengakuisisi Meishan Iron and Steel.

        Demi mengembangkan bisnisnya lebih cepat, Baosteel mengakuisisi saham mayoritas Xinjiang Ba Yi Iron and Steel Group. Ini diketuahui sebagai perusahaan induk dari Ba Yi Iron and Steel Company.

        Mendulang pamor tidak mudah untuk Baosteel. Langkahnya dimulai dengan rencana pembangunan fasilitas baru di Zhanjiang, Guandong pada tahun 2012. Korporasi baja ini mengakuisisi 71,8 persen saham Zhanjiang Iron and Steel seharga 4,97 miliar yuan dari Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Kota Guangzhou.

        Akuisisi selanjutnya dilakukan Baosteel Group sebesar 51 persen saham dari Guangdong Shaoguan Iron and Steel Group dari SASAC. 

        Muncul rencana penggabungan Baosteel Group dan sesama pembuat baja milik negara, Wuhan Iron and Steel Corporation pada sekitar 21-22 September 2016. Di akhir 2016, rencana itu berhasil dan muncullah perusahaan baru bernama China Baowu Steel Group Corporation. Perusahaan berada di bawah pengawasan langsung SASAC dan pemerintah pusat.

        Sekarang menjadi produsen baja terbesar kedua di dunia, dengan aset diperkirakan bernilai sekitar 730 miliar yuan, mempekerjakan 228.000 karyawan dan mengharapkan pendapatan penjualan tahunan sebesar 330 miliar Yuan (47,9 miliar dolar AS).

        Pada 2019, China Baowu Steel Group memperoleh 51 persen saham Masteel Group dari SASAC Pemerintah Rakyat Provinsi Anhui secara gratis. Akuisisi ini juga mencakup kepemilikan saham pengendali tidak langsung dari daftar perusahaan Maanshan Iron and Steel Company Limited.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: