Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Minggu (24/1/2021).
Dia menderita gejala ringan dan menerima perawatan medis.
Baca Juga: Indonesia Ekspor Gurita ke Pasar Meksiko Senilai Rp1,1 Miliar
“Seperti biasa, saya optimis,” kata Lopez Obrador, 67, yang menolak memakai masker, dikutip Reuters.
Obrador mengatakan di Twitter jika Menteri Dalam Negeri akan mengadakan konferensi pers pagi regulernya jika dia tidak ada.
“Untungnya, Presiden stabil saat ini, gejalanya ringan,” kata Jose Luis Alomia Zegarra, seorang pejabat kesehatan Meksiko, dalam konferensi pers rutin yang diadakan tak lama setelah Obrador mengumumkan diagnosisnya.
“Sebuah tim spesialis medis sedang menangani kesehatan Presiden,” lanjutnya.
Obrador mempertahankan jadwal publik yang sibuk selama pandemi dan mengatakan dia menikmati kesehatan yang baik, meski menderita serangan jantung serius pada usia 60 tahun pada 2013.
Dia mengatakan masih akan melakukan hubungan telepon terjadwal dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (25/1/2021) dan mengawasi urusan publik saat menerima perawatan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard mengatakan di Twitter jika para pemimpin akan membahas masa depan hubungan bilateral, serta pasokan vaksin Rusia ke Meksiko.
Pemerintah mengatakan bulan ini akan memperoleh 12 juta dosis Sputnik V Rusia. Vaksin pertama diperkirakan tiba minggu mendatang.
Nantinya Meksiko akan memberikan 7,4 juta dosis Sputnik V pada akhir Maret, karena negara itu berusaha keras untuk segera mendapatkan pasokan vaksin sebanyak mungkin.
Saat ini Vaksin Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang diberikan di Meksiko. Pemerintah mengatakan pada Jumat (22/1) jika putaran kedua dosis vaksin Pfizer dapat ditunda dan perusahaan swasta akan diizinkan untuk membeli obat secara langsung karena negara tersebut berjuang untuk mengendalikan infeksi yang merajalela.
Diketahui, Meksiko berada dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi dan memiliki jumlah kematian tertinggi keempat di dunia.
Kementerian kesehatan pada Minggu (24/1) melaporkan 10.872 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi dan 530 kasus kematian, sehingga totalnya menjadi 1.763.219 infeksi dan 149.614 kematian.
Rumah sakit kewalahan oleh lonjakan kasus. Kementerian kesehatan mengatakan jumlah orang yang terinfeksi dan kematian kemungkinan besar secara signifikan lebih tinggi daripada jumlah resmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: