Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2 Set Sentrifugal Nuklir Terus Beroperasi, Pengayaan Uranium Iran Gak Bisa Dibendung Lagi

        2 Set Sentrifugal Nuklir Terus Beroperasi, Pengayaan Uranium Iran Gak Bisa Dibendung Lagi Kredit Foto: Undark
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Iran kembali meningkatkan pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanah Natanz. Perkembangan itu diungkapkan inspektur pengawas atom PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

        Teheran sesumbar sekarang memiliki dua set sentrifugal canggih yang beroperasi di lokasi itu. Artinya, Iran hampir melipatgandakan kemampuannya untuk menghasilkan bahan fisil.

        Baca Juga: Awas, AS Sebut Iran Mungkin Sukses Ciptakan Bom Nuklir Beberapa Minggu Lagi

        “Berkat para ilmuwan nuklir kami yang rajin, dua kaskade sentrifugal 348 IR2m dengan kapasitas hampir empat kali lipat dari IR1 sekarang berjalan dengan sukses di Natanz,” ungkap Kazem Gharibabadi, utusan Iran untuk IAEA.

        “Pemasangan dua kaskade sentrifugal IR6 juga telah dimulai di Fordow. Masih banyak lagi yang akan segera hadir," papar dia.

        Peningkatan pengayaan uranium adalah pelanggaran terbesar sejauh ini dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), kesepakatan 2015 untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi.

        Donald Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi pada Iran.

        Sejak tindakan sepihak Trump, Iran secara bertahap meningkatkan pelanggarannya terhadap ketentuan perjanjian.

        Teheran telah mulai memperkaya uranium ke kemurnian yang lebih tinggi, kembali ke 20% yang dicapai sebelum kesepakatan, dari maksimum sebelumnya 4,5%.

        Kesepakatan itu menetapkan batas 3,67%, jauh di bawah 90% yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.

        Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran hanya dapat memurnikan uranium di Natanz, dengan sentrifugal IR1 generasi pertama dengan bahan baku uranium hexafluoride (UF6).

        Tahun lalu, Iran mulai memperkaya uranium di sana dengan sekelompok mesin IR2m yang jauh lebih efisien dan pada Desember mengatakan akan memasang tiga lagi.

        "Iran telah menyelesaikan instalasi salah satu dari tiga kaskade ini, yang berisi 174 sentrifugal IR2m, dan pada 30 Januari Iran mulai memberi makan kaskade dengan UF6," papar IAEA pada Selasa (2/2/2021).

        Agensi tersebut kemudian mengkonfirmasi bahwa pengayaan telah dimulai dengan kaskade kedua.

        Pengayaan uranium yang meningkat menambah tekanan pada pemerintahan baru di Washington atas masa depan JCPOA.

        Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS akan kembali mematuhi kesepakatan jika Iran juga melakukannya, tetapi AS juga menginginkan perjanjian "yang lebih lama dan lebih kuat" yang membahas program rudal balistik Iran dan masalah lainnya.

        “Pemerintahan Trump telah merusak serius proyek nuklir Iran," ujar Menteri Energi Israel Yuval Steinitz pada Selasa.

        "Dalam hal pengayaan, mereka berada dalam situasi breaking out dalam waktu sekitar setengah tahun. Sedangkan untuk persenjataan nuklir, jangkauannya sekitar satu atau dua tahun," ujarnya.

        Breaking out merupakan waktu yang diperlukan Iran untuk memiliki bahan baku untuk membuat satu bom nuklir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: