Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jatuh ke Pangkuan Konglomerat Chairul Tanjung, Saham Bank Harda Mentok ke Harga Tertinggi

        Jatuh ke Pangkuan Konglomerat Chairul Tanjung, Saham Bank Harda Mentok ke Harga Tertinggi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Resmi dikuasai oleh Konglomerat Chairul Tanjung, saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) langsung melesat 165 poin atau 25% hingga bertengger di harga Rp825 per saham. Saham BBHI pun menyentuh ambang batas atas atau auto rejection atas (ARA).

        Pada perdagangan Rabu, 3 Februari 2021 saham BBHI dibuka pada posisi Rp700 per saham. Melejitnya saham BBHI terjadi sejak awal perdagangan, namun kenaikan lebih kencang terjadi setelah sesi II.

        Saham BBHI ditransaksikan 4.217 kali dengan sebanyak 19,22 juta saham berpindah tangan senilai Rp15,11 miliar. Investor asing pun ikut memborong saham BBHI senilai Rp1,5 juta.

        Baca Juga: Nyayur Parah! Keuntungan Bank Milik Konglomerat Chairul Tanjung Melonjak Drastis!

        Sebagai informasi, PT Mega Corpora mengantongi restu untuk mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk setelah menggelar rapat pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 Januari 2021. 

        Berdasarkan keterbukaan informasi, terdapat tiga mata acara RUPSLB yang disetujui 100 persen para pemegang saham. Pertama, pemegang saham setuju terhadap pengambilalihan PT Mega Corpora atas 3.084.461.000 saham atau sekitar 73,71 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan dari PT Hakimputra Perkasa.

        Baca Juga: Langkah Konglomerat Chairul Tanjung Kuasai Bank Harda Semakin Mulus Gara-Gara....

        Kedua, mata acara kedua para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar perusahaan dan menyusun kembali seluruh ketentuan dalam anggaran dasar.

        Ketiga, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Yohanes sebagai Direktur Utama dan pengangkatan Arief Tendeas dan Ari Yanuanto Asah sebagai anggota Direksi, serta pemberhentian Yohanes Sutanto, sehingga susunan pengurus perusahaan berubah menjadi sebagai berikut:

        Dewan Direksi

        Direktur Utama : Yohanes

        Direktur : Harry Abbas

        Direktur : Arief Tandeas

        Direktur : Ari Yanuanto Asah

        Dewan Komisaris

        Komisaris : Novita Hakim

        Komisaris Independen : Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo

        Komisaris Independen : Hertanto Tjahyasurya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: