Ssttt..Ada Jenderal Bintang 2 Pasang Badan untuk Novel KPK: Apapun yang Terjadi, Saya..
Jenderal polisi bintang dua, Irjen Karyoto, siap membela penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang dilaporkan ke polisi, terkait cuitan di akun Twitternya yang menanyakan alasan pihak kepolisian tetap menahan Soni Ernata alias Maaheer At-Thuwailibi.
Irjen Karyoto adalah Deputi Penindakan KPK ini mengaku akan membantu Novel. “Prinsipnya Novel adalah anggota saya. Apa pun yang terjadi, saya wajib membantu,” katanya, dilansir Pojoksatu, Selasa (16/2/2021). Baca Juga: Hei Mas Novel KPK, Maksud Anda Apa Sebut 'Aparat Jangan Keterlaluan, Apalagi dengan Ustad'?
Lanjutnya, ia meminta pihak kepolisian untuk bijak melihat laporan dari Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) terhadap Novel atas pendapatnya di Twitter. Baca Juga: Calon Kapolri Kecintaan Jokowi: Listyo Sigit Prabowo, 12 Hari Ungkap Kasus Novel Baswedan
Selain itu, ia juga menilai organisasi PPMK punya hak untuk melaporkan Novel. “Namun, paling tidak, saya selaku atasan di sini mengharapkan bahwa Polri betul-betul bijak memaknai pelaporan itu. Dan kalau mungkin bisa dicarikan jalan keluar terbaik, saya akan support,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memandang tidak ada gesekan antara KPK dan Polri terkait pernyataan Novel sendiri. “Hubungan kami sangat bagus, harmonis, sinergi, dan kami saling mendukung,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, penyidik senior KPK, Novel Baswedan, dilaporkan ke Bareskrim Polri karena dianggap melakukan ujaran hoaks atas meninggalnya Ustad Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di Rumah Tahanan Bareskrim pada Senin, 8 Februari 2021. Dalam cuitannya, Novel meminta aparat penegak hukum tidak keterlaluan terhadap tahanan.
Novel Baswedan merasa miris mendengar kabar meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Novel meminta supaya aparat penegak hukum tidak keterlaluan dalam menangani perkara yang notabene bukan extraordinary crime.
Novel sendiri melalui akunnya di Twitter menanyakan alasan pihak kepolisian tetap menahan Soni Ernata alias Maaheer At-Thuwailibi. Sementara Maaher sempat mengeluhkan sakit.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho,” cuit Novel melalui akunnya @nazaqistsha di Twitter, Selasa (9/2).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil