Hei Mas Novel KPK, Maksud Anda Apa Sebut 'Aparat Jangan Keterlaluan, Apalagi dengan Ustad'?
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali menjadi sorotan publik, usai dirnya menanggapi meninggalnya Soni Ernata alias Ustad Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri
Dalam cuitannya itu, Novel yang juga mantan anggota Polri menyebut ‘aparat jangan keterlaluanlah, apalagi dengan ustadz’. Baca Juga: 3 Kali Permintaan Penangguhan Ustaz Maaher Ditolak Polisi
“Apa yang saya sampaikan itu adalah bentuk kepedulian terhadap rasa kemanusiaan,” jelasnya, kepada wartawan, Kamis (11/2/2021) kemarin.
“Terlebih ini kasusnya penghinaan. Rasa kemanusiaan mana yang tidak terganggu? Miris,” sambung dia.Baca Juga: Novel KPK Dipolisikan, Polri Langsung Gercep
Lebih lanjut, ia menyebut sebelumnya tidak pernah ada tersangka kasus penghinaan yang meninggal dalam rutan.
“Hampir tidak pernah kita dengar ada tahanan kasus penghinaan meninggal di dalam ruang tahanan,” sambungnya.
Karena itu, ia pun menilai bahwa ada masalah dalam peristiwa ini. “Jadi ini ada masalah, bukan hal wajar (polisi) menahan orang yang sakit,” ujar Novel.
Karena itu juga, ia merasa aneh ketika ada ormas melaporkannya ke polisi. “Justru ketika pernyataan yang demikian penting tersebut dilaporkan, itu yang aneh,” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil