Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miris! 60 Warga AS Tewas Akibat Musim Dingin Ekstrem, Texas Krisis Air!

        Miris! 60 Warga AS Tewas Akibat Musim Dingin Ekstrem, Texas Krisis Air! Kredit Foto: Reuters/Lindsey Wasson
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebanyak 60 orang warga Amerika Serikat (AS) meninggal akibat musim dingin ekstrem, antaranya karena keracunan karbon monoksida saat mereka menjalankan mobil dan generator di dalam ruangan agar tetap hangat.

        Korban jiwa paling banyak terjadi di negara bagian Texas, tercatat 24 orang warganya tewas. Pejabat lokal memperkirakan jumlah itu masih dapat bertambah.

        Baca Juga: Kesulitan Karena Sanksi Teknologi Amerika, Miliarder China Ini Yakin Lewati Masa Krisis

        Walau aliran listrik kembali normal di Texas, badai musim dingin masih berpotensi menerjang kawasan tersebut dan setidaknya 13 juta orang atau hampir separuh penduduk negara bagian itu kini kekurangan akses air bersih.

        Otoritas sempat menganjurkan warganya untuk merebus pasokan air yang tersisa sebelum mengkonsumsinya. Ketersediaan air bersih berkurang drastis, karena sistem penyulingan air rusak selama cuaca dingin yang bersejarah.

        Musim dingin ekstrem juga memutus aliran air di Kota Jackson, Mississippi. Kota ini dihuni sekitar 150.000 orang. Hal yang sama terjadi di Tennessee yang dihuni lebih dari 651.000 jiwa.

        Penduduk yang di kawasan selatan AS yang pipa air bersihnya membeku, kini terpaksa merebus salju untuk mendapat air layak konsumsi.

        Warga menghadapi pemadaman listrik berjam-jam di tengah musim dingin ekstrem. Hingga Jumat (19/02), sekitar 180.000 rumah dan pertokoan di Texas belum dialiri listrik. Sebelumnya, sebanyak 3,3 juta orang di Texas menghadapi pemadaman listrik.

        Hampir setengah dari penduduk atau sekitar 13 juta orang menghadapi gangguan layanan air bersih. Pekan ini ratusan sistem air rusak akibat pembekuan. Austin, ibu kota Texas, kehilangan 325 juta galon atau 1,2 miliar liter air bersih saat pipa-pipa air pecah.

        Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan agar semua air harus direbus sebelum dikonsumsi, termasuk air yang telah difilter. Anjuran tersebut dikeluarkan untuk menghindari air yang terkontaminasi. Pabrik bir dan sejumlah perusahaan lokal dilaporkan turut membantu upaya penyediaan air minum.

        Gubernur Texas, Greg Abbott, Jumat (19/02) berkata bahwa pihaknya mengerahkan segala upaya untuk membantu warga dan mempercepat tanggap darurat hingga tingkat daerah.

        Namun otoritas lokal tidak dapat memastikan kapan pasokan air bersih akan kembali normal. Mereka menyebut itu merupakan hal mesti dijawab oleh penyedia air lokal.

        Sampai saat ini, banyak perusahaan air minum belum menelisik skala kerusakan sarana dan prasarana mereka.

        Abbott berkata, banyak teknisi pipa tengah dikerahkan ke Texas. Pipa air meledak di seluruh Texas karena pembekuan. Jumlah teknisi pipa di negara bagian itu tidak mampu menangani kerusakan yang muncul.

        Lebih dari 320 teknisi pipa air memperbarui izin kerja mereka. Abbott berkata, pemerintah negara bagiannya bekerja sama dengan perusahaan pipa di luar Texas untuk mendapatkan bantuan tambahan.

        Hingga Juat (19/02), peringatan kewaspadaan terhadap badai masih diberlakukan di sebagian besar Texas. Namun, Badan Cuaca Nasional (NWS) AS memperkirakan suhu udara akan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

        NWS juga memperingatkan potensi bahaya pada arus lalu lintas. Mereka menyebut pemadaman listrik di bagian timur AS kemungkinan akan terjadi karena badai musim dingin lanjutan diperkirakan akan menimbulkan salju lebat, es, dan memicu kondisi beku.

        Texas bergulat dengan krisis cuaca, senator dari Partai Republik, Ted Cruz, dihujani kritik karena tengah pekan ini dia meninggalkan Houston untuk berlibur di Meksiko bersama keluarganya. Kamis lalu Cruz meminta maaf. Dia kembali ke AS dan membatalkan rencana liburannya hingga akhir pekan ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: