Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekakmat Demokrat DKI, Max Sopacua: Politisi Abal-Abal!

        Sekakmat Demokrat DKI, Max Sopacua: Politisi Abal-Abal! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri sekaligus deklarator Partai Demokrat, Max Sopacua, mengaku geli dan tertawa membaca pernyataan Ketua BPOKK Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, yang memperingatkan para pengurus dan kader partai berlambang mercy itu untuk mewaspadai langkah-langkah berikutnya dari dirinya setelah meninggalkan Partai Emas. Max pun mengkritik Mujiyono sebagai politikus abal-abal.

        "Saya agak geli membaca tanggapan dia mengajak orang untuk waspada. Geli dan ketawa saya, orang politik itu menyamakan kewaspadaan terhadap seseorang seperti halnya ketakutan besar, padahal di politik tidak ada hal yang demikian," ujar Max Sopacua dihubungi, Senin (22/2/2021).

        Baca Juga: Gerakan Kudeta Ngajak Pengurus KLB, Demokrat Geregetan: Salah Alamat!

        Max pun mengingatkan bahwa politik itu adalah strategi. "Jadi, berarti saya pikir ini orang (Mujiyono, red) abal-abal masuk politik dan duduk di posisinya itu entah karena apa," kata mantan presenter olahraga TVRI ini.

        Max pun mengaku tidak mengenal Mujiyono sehingga dia mencari tahu sosok Mujiyono dari sejumlah kader Partai Demokrat yang pernah duduk di DPRD DKI Jakarta.

        "Mereka kenal dia semuanya, 'orangnya memang begitu Pak Max'. Jadi saya anggap dia ya, saya pikir dia itu abal-abal melihat orang itu ketakutan," tandas mantan Anggota DPR RI ini.

        Menurut dia, Mujiyono tidak boleh menyebarkan ketakutan kepada teman-teman separtai. "Dia harus menyebarkan sikap optimis untuk melawan, bukan menyebarkan ketakutan, itu namanya politisi abal-abal namanya itu. Kader politik itu harus belajar banyak," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: