Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Warren Buffet' India Dukung Boikot Bitcoin, Kenapa Sih?

        'Warren Buffet' India Dukung Boikot Bitcoin, Kenapa Sih? Kredit Foto: Kr-Asia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        'Warren Buffet' dari India begitu mendukung pelarangan aset kripto dan percaya kalau Bitcoin bakal berakibat buruk bagi investor.

        Miliarder bernama asli Rakesh Jhunjhunwala itu memperingatkan, 'mabuk Bitcoin' akan lebih buruk daripada dampak mabuk (hangover) yang sebenarnya.

        "Saya pikir, itu melibatkan spekulasi yang begitu tinggi," ujarnya, sebagaimana Warta Ekonomi lansir dari Cointelegraph, Rabu (23/2/2021).

        Baca Juga: Mantap Jiwa, Miliarder Ini Sumbang 1 Bitcoin Bernilai Rp700 Juta untuk ....

        Baca Juga: Meski Orang Terkaya Dukung Bitcoin, Menkeu Bilang Itu Bahaya! Karena ....

        Warren Buffet dari India itu percaya kalau India mesti fokus menciptakan rupee digital di bawah naungan bank sentral; seperti yang China lakukan.

        Ia berkata, "Saya pikir regulator mesti turun tangan dan melarang Bitcoin dan mereka harus fokus pada rupee digital."

        Ia menganalogikan sakit kepala pascamabuk sebagai dampak yang akan Bitcoin bawa ke investor. Sebagai contoh, pada Selasa (23/2/2021), sakit kepala itu berlaku bagi investor karena kapitalisasi pasar Bitcoin berkurang hampir 400 miliar dolar AS (sekitar Rp5,6 kuadriliun).

        Bitcoin kehilangan nilai hampir 20% dalam hitungan jam, sedangkan mayoritas pasar altcoin merugi lebih dari 30%. Namun, bukan berarti masa bullish Bitcoin telah berakhir.

        Tak semua pihak mendukung pelarangan Bitcoin dan kripto di India. Mantan CTO Coinbase, Balaji Srinivasan menyuarakan keprihatinan tentang larangan itu karena mirip dengan memboikot internet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: