Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catat Baik-baik! Ini Poin-poin Penting dari Pertemuan Menlu Retno dari Myanmar

        Catat Baik-baik! Ini Poin-poin Penting dari Pertemuan Menlu Retno dari Myanmar Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia meminta semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan untuk menghindari terjadinya korban dan pertumpahan darah.

        Hal ini disampaikan dalam pertemuan singkat antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, U Wunna Maung Lwin di Bangkok, Thailand pada hari Rabu (24/2/2021).

        Baca Juga: Kunjungan Kerja Menlu Retno ke Myanmar Ditunda karena...

        "Dalam pertemuan yang saya lakukan dengan U Wunna, saya menyampaikan secara konsisten posisi Indonesia yaitu, Indonesia concern terhadap perkembangan situasi di Myanmar, safety and wellbeing of the people menjadi prioritas nomor satu," kata Retno dalam keterangan pers via daring, Rabu (24/2/2021) malam.

        Selain itu, Retno menegaskan posisi Indonesia yang terus menekankan pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif. Untuk mencapai proses yang inklusif tersebut dibutuhkan sebuah kondisi yang kondusif.

        "Oleh karena itu diperlukan sebuah kondisi kondusif berupa dialog, rekonsiliasi, trust building dan Indonesia akan bersama rakyat Myanmar," ungkap Retno.

        Pada pertemuan kedua menlu, Retno kembali menyampaikan bahwa kondisi sulit, komunikasi dengan semua pihak harus tetap dilakukan agar pesan dapat disampaikan dan kontribusi dapat ditawarkan, sehingga situasi tidak memburuk.

        "Komunikasi yang dilakukan harus diletakkan dalam kerangka memberikan kontribusi, untuk mencari penyelesaian demi kepentingan rakyat Myanmar. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar merupakan hal utama yang harus dilindungi," kata dia.

        Bertemu di Bangkok

        Sebelumnya, Retno membenarkan bahwa ia berencana berkunjung langsung ke Ibu Kota Myanmar, Naypitaw. Kunjungan rencananya dilakukan besok, atau sehari setelah kunjungannya ke Bangkok menemui Menlu Thailand.

        Rencana kunjungan Retno ke Naypitaw adalah untuk secara langsung dapat menyampaikan pesan dan posisi Indonesia, menyampaikan pesan dan harapan penyelesaian masalah. Namun rencana kunjungan itu terpaksa ditunda.

        "Penundaan ini tak menyurutkan niat menjalin komunikasi dengan semua pihak di Myanmar, termasuk dengan militer Myanmar dan CRPH (Committee of Representing Pyidaungsu Hluttaw)," kata menlu.

        Selama berada di Thailand hari ini, Retno mengakui mendapat informasi bahwa Menlu Myanmar U Wunna Maung Lwin juga sedang berada di Bangkok. Sehingga meski ia tak bisa datang langsung ke Naypitaw, pembicaraan kedua menlu akhirnya bisa terlaksana.

        "Pertemuan dengan U Wunna akhirnya dilakukan di Bandara Don Muang di mana hadir juga Menlu Thailand," ujar Menlu Retno.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: