Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bitcoin Terlalu Tidak Stabil, Sobat Warren Buffett Nilai Kondisi Pasar dalam Bahaya!

        Bitcoin Terlalu Tidak Stabil, Sobat Warren Buffett Nilai Kondisi Pasar dalam Bahaya! Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mitra bisnis Warren Buffett sekaligus miliarder Berkshire Hathaway, Charlie Munger melihat lingkungan pasar saham mengalami tanda-tanda gelembung, yang mencerminkan mentalitas berbahaya. Munger melihat beberapa investor seakan bakal bertaruh seperti pacuan kuda.

        Dilansir dari New York Post di Jakarta, Kamis (25/2/21) pria berusia hampir satu abad ini mengungkap hal tersebut pada Daily Journal Corp, perusahaan penerbitan surat kabar Los Angeles yang dia pimpin.

        Sebagai contoh, Munger mengatakan lonjakan harga saham GameStop baru-baru ini yang membuat beberapa hedge fund terperangkap dalam tekanan singkat karena mereka bertaruh pada penurunan tersebut. Hal ini mencerminkan mentalitas pacuan kuda terhadap saham.

        Baca Juga: Heboh!! Tiba-tiba Warren Buffett Lepas Semua Saham Pfizer, Ada Apa Ini?

        "Sungguh bodoh memiliki budaya yang mendorong perjudian seperti itu di saham," ujarnya.

        Munger menyebut hiruk pikuk pembelian saham hanya karena harga naik adalah cara yang sangat berbahaya untuk berinvestasi.

        Munger pun mengiyakan tatkala bisa saja nasib yang sama seperti gelembung teknologi dari akhir 1990-an terjadi lagi. Munger juga membahas lonjakan minat pada bitcoin, yang ia tegaskan tidak akan dia miliki.

        "Saya tidak berpikir bitcoin akan berakhir sebagai alat tukar untuk dunia karena terlalu tidak stabil," kata Munger.

        Munger pun mengungkap kutipan penulis Oscar Wilde tentang perburuan rubah untuk menggambarkan bitcoin, ia menyebut bitcoin sebagai "mengejar yang tak dapat dimakan oleh yang bahkan tidak bisa bicara."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: