Wamendag: Perdagangan Sektor Perunggasan Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menekankan perlunya menjaga perdagangan di sektor perunggasan khususnya ayam agar tetap menguntungkan pelaku dan masyarakat pada umumnya.
Bagi pelaku usaha, ekosistem di sektor ini lebih menjanjikan sehingga semua pelaku usaha bisa menikmati keuntungan yang wajar. Sedangkan bagi masyarakat diharapkan bisa menjamin ketersediaan dengan harga yang terjangkau. Hal ini dikatakan Wamendag dalam Rembug Nasional Perunggasan VIII di Bandung awal pekan ini. Rembug Nasional ini diadakan oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR).
Baca Juga: Wamendag Jerry Ajak BRI Maksimal Sistem Resi Gudang
Kuncinya, menurut Jerry, perlu ada pembaharuan dan transformasi baik di sisi supply chain maupun dalam hal konsumsi. Dalam sisi supply chain, harus ada transformasi agar produk perunggasan Indonesia bisa lebih efisien dan kompetitif. Pasalnya, sebagai bagian dari sistem perdagangan global yang terbuka, Indonesia harus selalu siap untuk bersaing dengan negara lain.
“Menurut saya, trend usaha di sektor perunggasan menuju ke arah yang lebih integrative dari hulu hingga hilir. Sistem yang terintegrasi ini memungkinkan efisiensi dari sisi produksi dan perdagangan sehingga masyarakat bisa menikmati harga yang lebih kompetitif,” kata Wamendag dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3/2021).
Dalam rangka tranformasi itu, pelaku usaha perunggasan khususnya peternak dan pedagang kecil perlu diberikan peran yang sesuai. Selain itu, diperlukan sistem logistik yang baik untuk mendukung pembaharuan di sektor perunggasan ini. Untuk itu, Kemendag telah meluncurkan Sistem Resi Gudang (SRG) termasuk di sektor perunggasan. Hal ini dibuktikan dengan peresmian SRG untuk ayam di Cianjur beberapa waktu lalu. SRG ini menopang perdagangan ayam potong untuk daerah Cianjur, Bogor dan sekitarnya.
Ke depan, Wamendag berharap perlunya penyempurnaan sistem logistik perunggasan dengan penyediaan data yang lebih integratif yang bisa menjadi rujukan antar Kementerian dan Lembaga. Jerry menilai data ini penting sebagai dasar pembuatan kebijakan. Selain itu, data yang terpercaya dan integratif akan mendukung pelaku usaha untuk menentukan system produksi dan perdagangan mereka.
Di sisi konsumsi, Wamendag menilai perlu upaya agar konsumsi ungags di masyarakat terus dikampanyekan. Hal ini untuk mencapai konsumsi per kapita yang ideal. Pasalnya, daging ayam termasuk salah satu penopang gizi masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Diharapkan pasar unggas Indonesia yang terus membesar bisa memberikan insentif bagi pelaku usaha.
“Pasar Indonesia yang besar harus dimanfaatkan, tentu dengan titik tekan bahwa UMKM di bidang ini dan masyarakat pada umumnya juga mendapat manfaat yang besar pula,” kata Wamendag.
Sinergi menjadi kata kunci pernyataan wamendag dalam rembug nasional tersebut. Hal ini sesuai dengan tema yang diusung panitia. Hadir dalam acara tersebut Ketua Pinsar sekaligus anggota Komisi VI DPR RI, Singgih Januratmoko, Herry Dermawan Ketua Umum GOPAN, Dirjen PDN Kemendag Syailendra,dan Dirjen PKH Kementan Nasrullah serta perwakilan dari Satgas Pangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil