Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gempa 8,1 SR Goyang Selandia Baru, Sirene Peringatan Tsunami Meraung-raung

        Gempa 8,1 SR Goyang Selandia Baru, Sirene Peringatan Tsunami Meraung-raung Kredit Foto: (foto: Shutterstock)
        Warta Ekonomi, Auckland -

        Puluhan ribu penduduk di pesisir Selandia Baru, Kalendonia Baru dan Vanuatu melarikan diri ke tempat lebih tinggi pada Jumat pagi usai gempa bumi berkekuatan 8,1 skala richter menguncang wilayah tersebut.

        Dilansir dari Channel News Asia, pada Jumat (5/3/2021), gempa berkekuatan cukup besar tersebut membuat sirine peringatan tsunami terdengar di seluruh Pasifik, sehingga pihak berwenang memerintahkan warganya untuk melakukan evakuasi.

        Baca Juga: Bikim Deg-degan, Gempa 7,1 SR Hantam Pusat Nuklir Jepang

        "Orang-orang harus meninggalkan daerah pantai dan menghentikan semua aktivitas air, dan tidak boleh menjemput anak-anak mereka di sekolah untuk menghindari kemacetan lalu lintas," kata juru bicara layanan darurat Alexandre Rosignol kepada radio publik.

        Di Selandia Baru, masyarakat di sepanjang bentangan Pulau Utara diperingatkan untuk melarikan diri saat sirene peringatan tsunami meraung setelah gempa berkekuatan 8,1 skala Richter, yang diikuti gempa sebelumnya di wilayah yang sama berkekuatan 7,4 dan 7,2 SR.

        "Jangan tinggal di rumah," kata Badan Manajemen Darurat Nasional.

        "Orang-orang di dekat pantai harus segera pindah ke tempat tinggi terdekat, dari semua zona evakuasi tsunami, atau sejauh mungkin ke pedalaman," bunyi keterangannya.

        Namun, pada pukul 1.27 malam waktu setempat atau pukul 7,27 waktu Jakarta, badan tersebut mencabut perintah evakuasi dan menyatakan gelombang besar telah berlalu.

        "Semua orang yang dievakuasi sekarang dapat kembali," katanya.

        Adapun untuk Gempa besar tersebut terjadi sekitar 1.000 km di lepas pantai Selandia Baru. Gempa tersebut pada pukul 8.28 pagi waktu setempat atau pukul 2.28 waktu Jakarta, berdasarkan Survei Geologi AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: