Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kakaknya AHY Dicongkel dari Ketum Demokrat, Mas Ibas Gak Kelihatan Hidungnya, Kemana Mas?

        Kakaknya AHY Dicongkel dari Ketum Demokrat, Mas Ibas Gak Kelihatan Hidungnya, Kemana Mas? Kredit Foto: Instagram Edhie Baskoro Yudhoyono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, yang digelar oleh pendiri, mantan kader hingga kader aktif, di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/30), resmi mengukuhkan Moeldoko sebagai Ketua Umum periode 2021-2021. 

        Karena itu, Wakil Ketua Umum Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjadi perhatian karena tidak tampak mendampingi kakaknya, Agus Harimurti (AHY) Yudhoyono saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat. Baca Juga: Pasti Mas AHY Keringat Dingin Dengar Pidato Ketum Baru Moeldoko: Seluruh Kader Harus...

        Terkait itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengonfirmasi Ibas yang diketahui berada di Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar).

        "Mas Ibas di Cikeas dampingi Bapak (SBY) buat narasi preskon Pak SBY malam ini," katanya, dilansir Suara.com, Sabtu (6/3/2021). Baca Juga: Dibongkar Max Sopacua, Gak Nyangka! Begini Gaya Komunikasi SBY di Demokrat

        Diketahui sebelumnya, SBY ikut memberikan tanggapan terkait hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

        SBY kepada siaran persnya menyatakan dirinya telah bersalah lantaran pernah memberikan kepercayaan kepada Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko.

        "Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara kita, memang banyak yang tercengang dan tidak percaya bahwa KSP Moeldoko bersengkongkol, tega, dan dengan darah dingin melakukan kudeta," kata SBY dalam konferensi pers di Puri Cikeas, Jumat (5/3/2021) malam.  

        Lanjutnya, ia mengaku kecewa dengan tindakan Moeldoko yang dinilai tidak mempunyai jiwa kesatria lantaran telah bersekongkol mengkudeta anaknya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

        Menurutnya, perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji tersebut jauh dari sikap kesatria dan nilai moral, serta mendatangkan rasa malu bagi seorang yang pernah aktif sebagai prajurit TNI.

        "Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko). Saya mohon ampun kepada Allah Swt. atas kesalahan saya itu," ujarnya.

        SBY mengatakan bahwa KLB ilegal tersebut telah menobatkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat yang merupakan pejabat pemerintahan aktif dan berada di dalam lingkaran lembaga Kepresidenan serta bukan kader Demokrat.

        SBY menceritakan bahwa sebulan lalu Ketum Partai Demokrat AHY secara resmi mengirim surat kepada Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Demokrat yang sah.

        "Setelah itu, Ketua Umum AHY sampaikan kepada publik terkait dengan kudeta, banyak tanggapan bernada miring, Demokrat disebut mencari sensasi, playing victim, lalu Moeldoko mengatakan hanya ngopi-ngopi dan pelaku gerakan itu katakan hanya rapat biasa," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: