Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amien Rais Cs Cuma Bisa Mingkem dan Nggak Berkutik! Mahfud Langsung Ngegas: Buktikan!

        Amien Rais Cs Cuma Bisa Mingkem dan Nggak Berkutik! Mahfud Langsung Ngegas: Buktikan! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah menunggu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin oleh Amien Rais untuk menyerahkan bukti -bukti terkait tudingan pelanggaran HAM berat kasus tewasnya laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab.

        FPI sendiri merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang sudah ditetapkan terlarang oleh pemerintah Indonesia.

        Menurut Mahfud, pernyataan kasus tewasnya Laskar FPI di Cikampek KM 50 sebagai pelanggaran HAM berat membutuhkan bukti. Ia mengatakan perlu tiga aspek terpenuhi untuk memastikan tudingan tersebut yakni terstruktur, sistematis, dan masif.

        "Kami menunggu terbuka. Saya katakan TP3 bukannya juga sudah diterima oleh Komnas HAM diminta mana buktinya, secuil saja, bahwa ada terstruktur, sistematis, dan masif-nya. Ndak ada tuh," ujarnya usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu 7 anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar FPI di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/3/2021).

        Baca Juga: Nyelekit Abis! KLB Demokrat Kena Sindir AHY: Kita Boleh Miskin Harta, Tapi Jangan Miskin Harga Diri

        Lanjutnya, ia mengatakan TP3 sudah menerima hasil temuan Komnas HAM dan tidak ditemukan pelanggaran berat.

        Karena itu, pemerintah membutuhkan bukti-bukti bahwa adanya pelanggaran HAM berat. Sambungnya, sehingga dengan bukti tersebut pelaku penembakan enam laskar FPI bisa diadili dari bukti-bukti.

        "Ada di berita acaranya bahwa TP3 sudah diterima, tapi ndak ada. Hanya mengatakan yakin. Nah kalau yakin tidak boleh karena kita punya keyakinan juga banyak pelakunya ini, pelakunya itu, otaknya itu, dan sebagainya, yang membiayai itu juga yakin kita tapi kan tidak ada buktinya," tegasnya.

        Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Pertemuan Amien Rais-Jokowi: 15 Menit Bahas FPI

        Lebih lanjut, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah tidak mengintervensi Komnas HAM dalam kasus ini. Bahkan, Kepala Negara mempersilakan Komnas HAM untuk memanggil siapapun yang mempunyai bukti terkait penembakan enam laskar FPI.

        "Waktu itu presiden mengumumkan sesuai dengan kewenangan yang diberikan Undang-Undang silakan Komnas HAM bekerja sebebas-bebasnya, panggil siapa saja yang merasa punya pendapat dan punya bukti," tuturnya.

        Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Pertemuan Amien Rais-Jokowi: 15 Menit Bahas FPI

        "Yang merasa punya keyakinan panggil nanti sampaikan ke presiden apa rekomendasinya. Presiden pemerintah sama sekali tidak ikut campur, tidak pernah minta agar Komnas HAM menyimpulkan ini, menyimpulkan itu tidak," tukasnya.

        Adapun, Amien Rais menjelaskan latar belakang dibentuknya TP3. Menurutnya, TP3 dibentuk berdasarkan hukum kardinak yang ada di Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 32 dan An-Nisa ayat 95.

        Di mana dalam ayat 32 Al-Maidah, kata Amien, disebutkan bahwa barang siapa yang membunuh seseorang, maka dianggap juga telah membunuh umat manusia. Begitu pula barang siapa yang menyelamatkan kehidupan seseorang, maka seakan-akan dia telah menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia.

        Baca Juga: Amien Rais Cs Cuma Bisa Mingkem dan Nggak Berkutik! Mahfud Langsung Ngegas: Buktikan!

        Lebih lanjut Amien menjelaskan Surat An-Nisa Ayat 95, yang mana disebutkan bahwa seseorang yang membunuh orang beriman maka akan ditempatkan di neraka jahanam. Kata Amien mengutip ayat tersebut, pembunuh itu akan kekal berada di sana.

        "Berdasarkan arahan dari Al-Quran itulah, TP3 dibentuk dan di ketuai oleh Abdullah Hehamahua yang berusaha, sesuai kemampuan kami semua untuk ikut mencari penyelesaian pelanggaran HAM berat yang menimpa enam anak muda syuhada itu," ungkap Amien.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: