Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Neraca Dagang Kembali Surplus, BI: Ketahanan Eksternal Makin Kuat

        Neraca Dagang Kembali Surplus, BI: Ketahanan Eksternal Makin Kuat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat neraca perdagangan Indonesia Februari 2021 kembali surplus sebesar 2,0 miliar dolar AS, sedikit meningkat dari surplus bulan sebelumnya sebesar 1,96 miliar dolar AS. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia telah berturut-turut mengalami surplus sejak Mei 2020. 

        Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

        "Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (15/3/2021).

        Erwin menjelaskan, surplus neraca perdagangan Februari 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang berlanjut. Pada Februari 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 2,44 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Januari 2021 sebesar 2,63 miliar dolar AS.

        Baca Juga: Tren Surplus Neraca Dagang Lanjut di Februari 2021

        "Perkembangan itu dipengaruhi oleh ekspor nonmigas yang tercatat 14,40 miliar dolar AS, relatif stabil dibandingkan dengan ekspor nonmigas bulan sebelumnya sebesar 14,41 miliar dolar AS," katanya.

        Ekspor sejumlah produk manufaktur, lanjut Erwin, seperti besi dan baja serta kendaraan dan bagiannya, membaik setelah sempat terkoreksi pada bulan sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas mengalami peningkatan terutama pada kelompok barang modal, sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang melanjutkan perbaikan.

        Adapun, defisit neraca perdagangan migas menurun dari 0,67 miliar dolar AS pada Januari 2021 menjadi 0,44 miliar AS, dipengaruhi oleh penurunan impor migas di tengah ekspor migas yang tetap tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: