Startup Elon Musk Kalah Telak, Perusahaan Rintisan Ini Jadi Startup Paling Bernilai di AS!
Bukan SpaceX milik Elon Musk, perusahaan rintisan Stripe menjadi startup paling bernilai di Amerika Serikat (AS). Stripe adalah perusahaan pemroses pembayaran yang minggu lalu baru mendapatkan pendanaan baru sebesar USD600 juta (Rp8,6 triliun) dengan penilaian USD95 miliar (Rp1.365 triliun).
Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Selasa (16/3/21) Stripe mengalahkan pendanaan baru bagi Instacart dan SpaceX Elon Musk yang bernilai USD74 miliar (Rp1.064 triliun). Meski demikian, TikTok dari Bytedance, masih mempertahankan gelar startup "unicorn" paling berharga di dunia dengan harga USD140 miliar (Rp2.013 triliun).
Stripe mendapat dorongan berkat lonjakan permintaan yang dipicu pandemi untuk perdagangan online dan seluler.
Baca Juga: Hati-hati Elon Musk! Mimpi Tinggal di Mars Sama Bahayanya dengan Tinggal di Kutub Selatan
Perusahaan yang bersaing dengan perusahaan seperti Square, PayPal ini pemrosesan transaksi yang menguntungkan, pihaknya mengatakan akan menggunakan uang dari peningkatan modal terbaru untuk berkembang lebih jauh di Eropa. Stripe memiliki dua kantor pusat di San Francisco dan Dublin.
Eropa adalah wilayah utama untuk Stripe yang memiliki 31 tempat beroperasi dari 42 negara.. Di antara pelanggan terkenal Eropa adalah Axel Springer, Jaguar Land Rover, Maersk, Deliveroo, dan Klarna.
"Kami berinvestasi satu ton lebih banyak di Eropa tahun ini, khususnya di Irlandia," kata presiden dan salah satu pendiri Stripe, John Collison. "Peluang pertumbuhan ekonomi digital Eropa sangat besar."
Investor global teratas, seperti Allianz, Axa, Baillie Gifford, Fidelity, Sequoia Capital, dan Badan Manajemen Keuangan Nasional Irlandia, ikut ambil bagian dalam putaran pendanaan baru-baru ini.
Pertumbuhan Stripe telah menjadikannya salah satu kandidat penawaran umum perdana yang paling banyak diantisipasi pada tahun 2021, meskipun mereka belum mengajukan IPO.
Permintaan yang kuat untuk layanan pemrosesan pembayaran Stripe juga datang berkat harga Bitcoin yang melonjak. Stripe sendiri telah mendukung pembayaran cryptocurrency sejak tahun 2014, tetapi berhenti menerima bitcoin sebagai transaksi pada tahun 2018. Hal ini karena mereka menganggap Bitcoin lebih cocok sebagai aset investasi dari alat tukar.
Tetapi Stripe sekarang berpendapat bahwa lebih masuk akal untuk fokus pada pemrosesan transaksi kartu kredit, kartu debit, dan dompet seluler daripada mata uang kripto. Selain itu, Srtipe juga mengumumkann mantan gubernur Bank of England dan Bank of Canada, Mark Carney serta Christa Davies, kepala keuangan dari raksasa pialang asuransi Aon (AON), telah bergabung menjadi anggota dewan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami