Kisah Orang Terkaya: Jack Dorsey, Pendiri Twitter Berharta Rp195 T yang Gagap Bicara saat Kecil
Pendiri Twitter, Jack Dorsey adalah salah satu orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan mencapai USD13,5 miliar atau setara dengan Rp195 triliun. Selain Twitter, Jack Dorsey saat ini juga menjadi CEO Square, platform pembayaran online yang bediri sejak tahun 2010.
Pemilik nama lengkap Jack Patrick Dorsey ini lahir pada 19 November 1976, di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat, dari pasangan Marcia Smith dan Tim Dorsey.
Ayahnya adalah seorang insinyur peralatan medis dan bekerja 1untuk sebuah perusahaan yang mengembangkan spektrometer massa. Karena pekerjaan ayahnya mengharuskan keluarganya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain, Jack sempat mengembangkan minatnya pada peta.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Cyrus Poonawalla, Raja Distributor Vaksin Raksasa Dunia
Dia bersekolah di Bishop du Bourg High School di St. Louis, Missouri. Dia dikenal sebagai siswa yang pendiam karena dulu cukup kesulitan berbicara. Jack pun bertekad untuk mengatasi masalahnya dan karenanya mengikuti berbagai kompetisi pidato dan akhirnya bisa berbicara tanpa gagap.
Hingga suatu hari, Jack mengembangkan minat awal pada komputer dan menjadi anggota klub komputer sekolahnya. Dia juga menghabiskan banyak waktu mempelajari model komputer IBM yang tersedia.
Ketertarikannya pada peta dan komputer berkembang menjadi hobi yang serius selama masa remajanya. Dia menjadi tertarik pada tantangan mengoordinasikan taksi, van pengiriman, ambulans, dll. Dan membuat program perangkat lunak untuk layanan pengiriman taksi dan pemadam kebakaran ketika dia baru berusia 15 tahun.
Setelah lulus SMA, dia mendaftar di Missouri University of Science and Technology. Hingga akhirnya, dia pindah ke New York University. Di sinilah dia mendapatkan ide untuk berbagi pesan singkat dengan teman-temannya. Sayangnya, Jack keluar dari perguruan tinggi sebelum menerima gelarnya.
Jack Dorsey pun pindah ke Oakland, California, dan pada tahun 2000 dia memulai sebuah perusahaan yang menawarkan perangkat lunak pengirimannya melalui internet. Tak lama setelah memulai perusahaannya, Dorsey mendapatkan ide untuk sebuah situs yang akan menggabungkan jangkauan luas perangkat lunak pengiriman dengan kemudahan pengiriman pesan instan.
Dorsey mendekati perusahaan Sillicon Valley yang sekarang sudah tidak beroperasi bernama Odeo untuk mengajukan konsep tersebut. Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams, memulai perusahaan baru, bernama Obvious, yang kemudian berkembang menjadi Twitter.
Dalam dua minggu, Dorsey telah membangun situs sederhana di mana pengguna dapat langsung memposting pesan singkat 140 karakter atau kurang, yang dikenal dalam bahasa Twitter sebagai "tweet."
Pada 21 Maret 2006, Jack Dorsey memposting tweet pertama di dunia: "baru saja menyiapkan twttr saya."
Twitter pada awalnya diejek oleh beberapa orang sebagai alat yang dangkal dan egois untuk menyiarkan hal-hal kecil dalam hidup mereka ke alam semesta. Pembawa acara komedi larut malam Conan O'Brien bahkan menampilkan segmen bernama "Twitter Tracker" yang mengejek pengguna layanan.
Di masa-masa awalnya, situs tersebut juga sering mengalami gangguan layanan. Tetapi ketika selebriti dan CEO sama-sama mulai men-tweet, Twitter tidak lagi menjadi sumber lelucon. Tiba-tiba menjadi pemimpin gerakan "mikroblog" dan Twitter menjadi platform yang kuat bagi kandidat Presiden AS Barack Obama dan John McCain pada tahun 2008, sebagai metode untuk mencari pendukung mereka saat berada di jalur kampanye.
Twitter menjadi terkenal di dunia internasional setelah pemilihan presiden bulan Juni 2009 di Iran, ketika ribuan pendukung oposisi turun ke jalan untuk memprotes klaim kemenangan petahana Mahmoud Ahmadinejad. Ketika pemerintah memblokir pesan teks dan umpan satelit dari liputan berita asing, pengguna Twitter Iran membanjiri situs dengan pembaruan langsung.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS bahkan mengirim email kepada Dorsey untuk meminta Twitter menunda pemeliharaan terjadwal sehingga para pengunjuk rasa dapat terus men-tweet.
Hingga pada 2010, saat Twitter memiliki lebih dari 105 juta pengguna yang bersama-sama men-tweet sekitar 55 juta kali sehari. Dorsey mulai merambah bisnis lain. Dia menjadi investor di perusahaan jejaring sosial Foursquare dan meluncurkan usaha baru, Square, yang memungkinkan orang menerima pembayaran kartu kredit melalui perangkat kecil yang dicolokkan ke ponsel atau komputer mereka. Square pun mengajukan IPO pada Oktober 2015, dan menjadi perusahaan publik pada bulan berikutnya.
Kini, Jack Dorsey terkenal sebagai CEO Twitter yang diluncurkan pada tahun 2006. Per Mei 2015, Twitter memiliki lebih dari 321 juta pengguna dan lebih dari 25 kantor di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: