Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Ramadan, TPID Gelar Rapat Koordinasi Rumuskan Pengendalian Inflasi

        Jelang Ramadan, TPID Gelar Rapat Koordinasi Rumuskan Pengendalian Inflasi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan secara berkala untuk mengevaluasi perkembangan harga dan merumuskan kebijakan pengendalian inflasi di daerah.

        Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Soekowardojo mengatakan kali ini menjadi lebih penting seiring dengan momentum persiapan menyambut Ramadhan dan HBKN yang umumnya terjadi peningkatan permintaan dan berpotensi memicu gejolak harga.  Baca Juga: Susul China, Bank Indonesia Ancang-Ancang Rilis 'Rupiah Digital' Loh

        "Fluktuasi harga yang terjadi tersebut umumnya disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan permasalahan distribusi. Menyikapi kondisi demikian, kiranya kita tetap perlu mencermati bersama ketersediaan komoditas utama penyumbang inflasi, agar tetap dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau, pada fase ramadhan dan lebaran," katanya, Jumat (9/4/2021).

        Baca Juga: Gokil! Bank Indonesia Catat Uang Beredar Pada Januari 2021 Sebesar Rp6.761,0 Triliun

        Adapun pelaksanaan High Level Meeting TPID pada hari ini juga dirangkaikan dengan Launching TP2DD Sumatera Utara. Dengan telah diterbitkannya Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) pada tanggal 4 Maret 2021, tentu ini menjadi momentum yang tepat.

        "Kegiatan TP2DD merupakan bagian dari upaya kita untuk mengakselerasi perluasan elektronifikasi dan digitalisasi di daerah. Di tengah pandemi, tentunya kebijakan strategis ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan pelayanan kepada masyarakat serta Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga pada gilirannya juga mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.

        Memasuki kuarter pertama 2021, beberapa indikator perekonomian terkini menunjukkan adanya perbaikan dan indikasi pemulihan mulai terlihat. Perekonomian triwulan I tahun 2021 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. 

        "Penanganan pandemi yang semakin baik serta keberhasilan uji coba vaksin menjadi titik terang pemulihan ekonomi. Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi bersumber dari kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, dan konsumsi pemerintah. Dari sisi penawaran, kinerja LU pertanian diprakirakan membaik seiring dengan curah hujan yang berangsur normal dan berlangsungnya periode panen tanaman pangan (padi)," pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: