Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bak Jilat Ludah Sendiri, Katanya Mas Anies Nggak Mau Bangun Benda Mati? Lupa Ya Mas...

        Bak Jilat Ludah Sendiri, Katanya Mas Anies Nggak Mau Bangun Benda Mati? Lupa Ya Mas... Kredit Foto: Instagram Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi sorotan. Pasalnya, usai terpilih dalam Pilgub DKI, dirinya berjanji Jakarta tidak hanya membangun fisiknya.

        "Membangun Jakarta bukan membangun fisik saja. Kota itu bukan kumpulan rumah, kumpulan gedung, kumpulan jalanan yang tidak bernyawa semua," ucap Anies pada tahun 2017 lalu.

        Baca Juga: Ngomong Korupsi, Mulut Mas Anies Ditampar DS, Eh Gaji Anak Buahnya yang 100 Juta Diungkit..

        Namun, tampaknya Anies telah lupa dengan janjinya. Ia kali ini membangun trotoar, jembatan penyeberangan (JPO), teranyar ia membangun tugu roda sepeda senilai Rp800 juta.

        Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, juga menyoroti aksi Anies tersebut. Ia meminta agar Anies fokus terhadap penanganan Covid-19 dan tidak memprioritaskan pembangunan infrastruktur.

        "Saya berharap Pak Anies bisa berbenah di tengah pandemi Covid-19 ini, jangan lebih memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur di Jakarta, tetapi prioritaskanlah kepada pembagian Bantuan Sosial Tunai yang hingga saat ini masih belum merata, warga menengah ke bawah yang terdampak langsung Pandemi Covid-19 ini sangat membutuhkannya. Saya juga mau mengingatkan Pak Anies akan janji kampanyenya, yang tidak akan fokus membangun benda mati, tetapi akan fokus kepada manusianya, apakah Pak Anies sudah lupa akan janji kampanyenya ini?" katanya dalam keterangan tertulisnya, pekan lalu.

        Baca Juga: Bangun Tugu Sepeda Rp800 Juta, Anies Baswedan Sudah Biasa Dinyinyirin

        Menurut dia, ada sejumlah rencana pembangunan infrastruktur di Jakarta yang tidak terlalu penting di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, seperti revitalisasi trotoar, revitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), dan Pagelaran Formula E.

        "Jadi Pak Anies tak perlu terlalu terfokus kepada pembangunan di tengah pandemi Covid-19, karena memang belum terlalu urgent untuk warga Jakarta, gunakan hati nurani Anda. Bayangkan warga wajah masyarakat menengah ke bawah yang kesusahan tidak bisa makan karena terdampak Pandemi Covid-19 ini, Program Bantuan Sosial dari Pemprov masih tidak merata dan masih banyak masyarakat terdampak yang tidak mendapatkan bantuan," tuturnya.

        Selain itu, ia menambahkan bahwa program infrastruktur yang urgent dan seharusnya dilakukan saat ini adalah pembenahan infrastruktur untuk pencegahan banjir di ibu kota.

        "Jika yang nyata dan yang penting seharusnya dilakukan saat ini adalah pembenahan drainase dan penanganan banjir. Jadi, tidak perlu diprioritaskan untuk revitalisasi trotoar dan JPO, itu tidak urgent," tegasnya.

        Baca Juga: Belain Atasannya yang Dirongrong HMI, Apes..! Anak Buah Anies Kena Semprot Ferdinand

        Baca Juga: Penembakan FPI Langgar HAM? Temuan SMRC: Pendukung PKS-Anies Baswedan Cenderung Setuju Hal Itu

        Baca Juga: Pilpres 2024, Foto Anies-Gatot Bertebaran di Medsos Hingga Cak Imin Raih Restu Bos NU

        Sementara itu, ia menyarankan Anies Baswedan agar memberikan catatan kinerja yang baik kepada warga di penghujung jabatannya menjadi orang nomor satu di Jakarta.

        "Pak Anies harus pintar-pintar membaca situasi pada saat ini. Jika fokus dalam bantuan sosial tunai untuk warga saat Pandemi Covid-19 ini, secara otomatis akan bisa mengangkat elektabilitas Pak Anies di akhir penghujung jabatan jadi gubernur," tuturnya.

        Baca Juga: Belain Atasannya yang Dirongrong HMI, Apes..! Anak Buah Anies Kena Semprot Ferdinand

        "Jangan fokus terhadap infrastruktur yang tidak penting. Masyarakat tak perlu JPO, masyarakat tak perlu trotoar bagus, dan masyarakat tak perlu Formula E, yang nyata dibutuhkan masyarakat terdampak Covid-19 sekarang ini adalah makan, perut mereka lapar tetapi mereka tidak punya uang untuk makan," tukasnya.

        Sebelumnya, rencana pembangunan tugu sepeda ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Riza mengatakan jika proyek ini dilakukan secara bersamaan dengan pembangunan jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer di Jalan Sudirman-MH Thamrin. Ia merinci anggaran proyek ini, total keseluruhan anggaran untuk membangun tugu sepeda dan jalur permanen mencapai Rp28 miliar. Anggaran ini tidak menggunakan APBD, tetapi dari kewajiban pihak ketiga.

        "Ini dapat anggaran dari kewajiban pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian, nilainya kurang-lebih Rp28 miliar, termasuk tugunya yang Rp800 juta," kata politisi Gerindra ini.

        Menurut Riza, pembangunan tugu dan jalur sepeda ini menunjukkan keberpihakan Pemprov DKI terhadap para pegiat gowes. Apalagi, nantinya sepeda diharapkan tidak saja sebagai sarana olahraga dan rekreasi, tetapi menjadi sarana transportasi.

        "Jadi (sepeda) bisa terintegrasi dengan moda transportasi lain. Sepeda ini kan alat transportasi yang bisa digunakan oleh siapa pun," tutur dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: