Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Insentif PPN dan Pelonggaran LTV Dongrak Pembelian Properti

        Insentif PPN dan Pelonggaran LTV Dongrak Pembelian Properti Kredit Foto: DMS Propertindo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga konsultan properti, Jones Lang Lasalle (JLL) menilai bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) dan relaksasi loan to value (LTV) terlihat cukup memberikan dampak bagi pasar properti perumahan, khususnya rumah tapak.

        “Pengembang secara cermat mengambil peluang untuk menghabiskan stok produk rumah tapak ataupun kondominium yang hampir selesai dibangun atau siap huni namun belum terjual,” kata Head of Advisory JLL Vivin Harsanto di Jakarta pada akhir pekan lalu.

        Baca Juga: BI Klaim Stimulus DP 0% Mulai Kerek Kredit Properti

        Menurut dia hal ini  menjadi sebuah peluang bagi para pembeli untuk mendapatkan produk yang sudah terbangun dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi normal. “Diharapkan pemerintah dapat memberikan stimulus untuk menggairahkan sektor properti lainnya,” ucapnya.

        Sementara itu Head of Research JLL Yunus Karim menambahkan secara umum, pasar kondominium di awal tahun ini masih menunjukan tren yang sama dengan triwulan sebelumnya. Pembeli end-user relatif stabil namun lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih produk.

        “Kombinasi dari keterjangkauan harga, kemudahan cara bayar dan kedekatan dengan transportasi massal menjadi beberapa pertimbangan utama,” jelasnya. Kehati-hatian juga ditunjukkan oleh pengembang dalam meluncurkan produk baru terlihat hanya satu proyek kondominium baru yang diluncurkan ke pasar sebanyak 500 unit yang menyasar kelas menengah kebawah yang berada di Kawasan Jakarta Timur.

        Untuk pasar ritel lanjut Yunus pada awal tahun ini terlihat mulai stabil dengan tingkat hunian berada di angka 87%. Meskipun tetap terdapat penutupan toko, pembukaan toko cukup aktif terlihat di pusat perbelanjaan kelas menengah keatas.

        “Mulai terlihat angka positif pada tingkat serapan didorong dengan ekspansi yang dilakukan oleh peritel makanan dan minuman, diikuti oleh peritel peralatan rumah tangga dan perlengkapan olahraga,” ucapnya. Tahun ini diperkirakan akan ada penambahan pasokan pusat perbelanjaan baru sebesar ±140 ribu meter persegi.

        Di sisi lain untuk harga sewa perkantoran di kawasan CBD masih mengalami penurunan sebesar 0,6% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pasokan gedung perkantoran di kawasan CBD diperkirakan akan bertambah sebesar ±280 ribu meter persegi hingga akhir tahun 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: