- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Diprediksi Turun 11,8 Persen, Puncak Konsumsi Avtur H-2 Sebelum Pelarangan Mudik
Meski sempat terjadi puncak permintaan avtur jelang pelarang mudik lebaran khususnya jalur penerbangan, komsumsi avtur selama Ramadan dan lebaran cendrung turun sebesar 11,8 persen. Komsumsi normal bulanan atau sebesar 306 KL/bulan dari 347 KL/bulan untuk wilayah Kalimantan.
Sedangkan, untuk Kalimantan Timur, konsumsi normal avtur selama bulan dan menjelang Idul Fitri justru penurunan lebih tinggi yakni sebesar 28,7 % dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 135,05 KL/bulan dari 189,49 KL/bulan.
Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku, Ratusan Kendaraan Dipaksa Putar Balik dan 3 Travel Gelap Diamankan
Executive General Manager Regional MOR Kalimatan Freddy Anwar mengatakan penurunan tersebut juga dikarenakan akibat pandemi covid-19 dan larangan mudik yang menyebabkan terbatasnya maskapai komersial yang diperbolehkan untuk terbang.
“Untuk avtur juga kita prediksi sepanjang periode (26 April-31 Mei) itu turun 11,8 persen meskipun diluar dugaan tanggal 4-5 Mei itu puncak komsumsi sangat tinggi sekali, sigfikan. Karaena ada perubahan pola ada pembatasan 6-17 mei sehingga masyarakat pulang lebih awal,” jelasnya kepada wartawan di kantor DPPU Sepinggan, Kamis siang (6/05/2021).
Baca Juga: Larangan Mudik Pengaruhi Transaksi Ekonomi Digital? Ini Alasannya
Biasanya pada lebaran 2020 lalu puncak komsumsi avtur pada H-3 atau 2 sebelum lebaran. Kondisi ini juga tercermin saat tanggal 4-5 Mei kemarin bandara-bandara termasuk di Kaltim seperti Bandara Sepinggan dan Pranoto di Samarinda, Bandara Juwata Tarakan, Kaltara termasuk bandara di Soekarno Hatta dan lainya banyak dipenuhi penumpang.
”Luar biasa ramainya, full sehingga komsumsi signifikan tapi jika bicara secara umum, tanggal 6-17 penerbangan komersial off operation hanya kargo makanya kita prediksi 26 April sampai 31 Mei tetap kita prediksi turun 11,8 persen turun meskipun kemarin 4-5 Mei itu puncak-puncaknya naik beberapa kali lipat,” jelasnya.
Freddy menyebutkan untuk avtur pada bulan biasanya, normal pada angka 310-320 KL namun pada 25 April hingga 5 Mei komsumsi mencapai 2 kali lipat atau 600 KL.
“Tanggal 7 Mei atau hari ini mulai turun pasti dibawah merah (300KL) karena yang diizinkan hanya kargo, penumpang off. Jadi ini puncaknya kemarin ya,” ujarnya.
Freddy menyatakan stok avtur di DPPU Sepinggan kondisi aman hingga 35,6 hari. Pihaknya tetap siap dan siaga tetap pada 9 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) walaupun terdapat kecenderungan penurunan konsumsi avtur. Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat diprediksi pada bulan Juni sejak pemberlakuan new normal akan terlaksana.
Sedangkan kebutuhan BBM ada lebaran ini diprediksi meningkat dibanding Idul Fitri pada tahun 2020. Konsumsi Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax turbo) untuk wilayah Kalimantan naik sebesar 2,3 % dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 148 KL/hari dari 6.517 KL/hari.
Menyikapi hal tersebut, Pertamina tetap melakukan stok monitoring hingga 11 hari. Khusus untuk premium ketahanan stok hingga 13 hari.
“Adapun untuk Kalimantan Timur, rata-rata konsumsi harian gasoline diprediksi naik sebanyak 5% dibandingkan dengan konsumsi normal harian,” sebutnya.
Untuk konsumsi gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di wilayah Kalimantan turun 1,3% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 31 KL/hari dari 2.430,4 KL/hari. Namun, Pertamina tetap melakukan stok monitoring gasoil sesuai dengan kebutuhan. Saat ini stok solar dapat memenuhi kebutuhan hingga 12 hari. Untuk wilayah Kalimantan Timur, diprediksi mengalami penurunan sebanyak 3,4% dari konsumsi normal bulanan.
Sedangkan kebutuhan LPG 3 Kg pada Idul Fitri tahun 2021, Pertamina telah mengantisipasi dengan meningkatkan alokasi penyaluran sebesar 5,3 % dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 3.566 MT (1.188.843 tabung) MT dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 33.631 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.
Penguatan stok LPG telah dilakukan dari akhir bulan April dengan penambahan stok cadangan melalui dua tahap yaitu Tahap I pada April 2020 dan Tahap II pada Mei 2020. Penyaluran ini telah disalurkan ke 252 Agen dan 2.405 outlet LPG yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: