Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gibran Rakabuming Raka, 3 Bulan Jadi Wali Kota, 3 Kali Minta Maaf ke Warga

        Gibran Rakabuming Raka, 3 Bulan Jadi Wali Kota, 3 Kali Minta Maaf ke Warga Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gibran Rakabuming Raka hampir 3 bulan menjadi Wali Kota Solo. Banyak catatan yang ditorehkan putra sulung Presiden Jokowi itu. Salah satunya, dia tak sungkan meminta maaf ke warga Solo.

        Sudah tiga kali Gibran minta maaf. Pertama, Gibran meminta maaf ke pemilik toko di Kelurahan Gajahan, Kecamanan Pasar Kliwon atas ulah oknum Linmas dan Lurah yang melakukan pungutan liar bermodus zakat kepada 145 pemilik toko. Gibran menyampaikan permintaan maaf sambil mengembalikan uang tersebut ke pemilik toko. Dia juga telah mencopot Lurah Gajahan yang menandatangani surat meminta pungutan itu.

        Baca Juga: Bakal Lahirkan 10.000 Eksportir, Kampus UMKM Shopee Ekspor Diresmikan Gibran

        Kedua, Gibran minta maaf karena banyak aturan saat pandemi Covid-19 yang mengecewakan para pemudik. Permintaan maaf itu disampaikan Gibran saat acara Lebaran virtual. 

        Terbaru, Gibran meminta maaf karena muncul klaster Covid-19 sekampung di Kelurahan Sumber, Banjarsari. Klaster itu muncul diduga dari acara buka bersama. Setelah dilacak, total ada 41 orang yang positif Corona.

        “Saya mohon maaf, kecolongan di Sumber. Semoga tidak terulang lagi," kata Gibran, kemarin.

        Rajinnya Gibran minta maaf ke warganya ini mendapat penilaian positif dari Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Menurutnya, yang ditunjukkan Gibran itu merupakan salah satu ciri pemimpin yang baik. 

        Sebagai pemimpin, kata Emrus, sudah selayaknya Gibran meminta maaf kepada warganya, meski kesalahan itu tidak dilakukannya secara langsung. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap perilaku bawahannya.

        “Kalau dari kasus pungli, sebenarnya itu merupakan pukulan keras bagi pegawainya. Lebih keras dibanding sekedar dimarah-marahi,” kata Emrus, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Begitu juga soal munculnya klaster Covid-19 saat buka bersama. Menurutnya, yang dilakukan Gibran merupakan sikap gentleman. Gibran berani mengakui kesalahan dan siap memperbaikinya. 

        “Memang begitu harusnya sikap pemimpin. Tidak menyalahkan masyarakatnya,” katanya.

        Sikap Gibran ini juga menuai pujian dari warganet. Seperti disampaikan akun @didin60215587. “Pemimpin yang baik, dia mau mengakui kesalahannya, bukan ngeles terus menyalahkan yang lain. Tetap semangat Mas, tetap jadi pemimpin yang jujur,” tulisnya.

        Begitu juga @metalomania. Menurutnya, lebih baik meminta maaf daripada mengerahkan pasukan untuk mengklarifikasi kesalahannya. “Bisa minta maaf satu poin plus, daripada harus mengerahkan pasukan untuk klarifikasi macam-macam,” tulisnya sambil membubuhkan icon jempol. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: