Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KOL Stories x Finansialku: Cara Jitu Memugar Kembali Keuangan yang Carut-Marut Pascalebaran

        KOL Stories x Finansialku: Cara Jitu Memugar Kembali Keuangan yang Carut-Marut Pascalebaran Kredit Foto: Instagram/Rista Zwestika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perayaan Lebaran digelar setiap tahun, setiap bulan Syawal setelah sebulan umat Muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Lebaran menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim. Karena, banyak tradisi atau perayaan yang selalu menghiasi di hari kemenangan mulai dari tradisi mudik, berkunjung ke rumah saudara, berbagi THR, makan ketupat, opor, mencicipi kue lebaran, hingga saling berkirim parcel.

        Sayangnya, bagi beberapa orang, Lebaran menyisakan beban. Pasalnya, ada yang mengeluarkan uang sampai habis-habisan yang bikin keuangan jebol. Uang THR tak bersisa, bahkan ada yang terpaksa berutang hanya untuk mencukupi kebutuhan di hari Raya, yang sebenarnya masih ada yang bisa ditunda. Maka, kini setelah Lebaran usai, jadi saat yang tepat untuk mengatur keuangan agar sehat kembali.

        Baca Juga: KOL Stories x Ruang Saham: Kenalan Sama Cut Loss, Biar Rugi Gak Makin Dalam

        Untuk itu, Warta Ekonomi pun beinisiatif untuk membahas terkait Cara Jitu Memugar Kembali Keuangan yang Carut Marut Pasca-Lebaran bersama dengan Finansialku, aplikasi keuangan yang membantu mengelola dan membuat perencanaan keuangan. Kali ini, WE melalui KOL Stories akan berbincang dengan Rista Zwestika yang merupakan seorang financial planner dari Finansialku.

        Kalau dilihat, seberapa besar sih pengaruh hari raya Lebaran terhadap kondisi keuangan seseorang?

        Jika seseorang sudah merencanakan keuangannya, perayaan Lebaran tidak memengaruhi keuangannya secara besar-besaran. Karena, anggarannya sudah dihitung dan di-budgeting menjelang perayaan Lebaran. Jadi, tidak terlalu signifikan berpengaruh.

        Sementara, bagi orang yang belum merencakan keuangannya, belum membuat sistem cashflow atau budgeting, dan tidak membuat pos-pos keuangan, akan menjadi sedikit repot karena dapat berpengaruh pada kondisi keuangannya. Sebenarnya, sejak awal bisa dibuat sistem budgeting-nya. Misalnya, sebelum Lebaran sudah mulai diperhitungkan.

        Apa saja kesalahan perencanaan keuangan yang paling sering dilakukan saat merayakan Lebaran?

        Sebenarnya tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Namun, ketidaktepatan dalam mengelolanya saja. Ada beberapa faktor yang memengaruhi seperti belum mengerti bagaimana cara mengelola keuangan dengan tepat atau kurangnya ilmu dalam menyusun anggaran.

        Jadi, apa saja ketidaktepatan yang sering dilakukan oleh kita sehingga anggaran menjadi membengkak? Saat mendapat gaji plus THR, pasti kita merasa kalau uang yang kita miliki bertambah banyak. Kemudian kita merencanakan untuk membeli berbagai keperluan yang tidak diimbangi dengan budgeting keuangan yang baik.

        Ketika Lebaran, pasti banyak pengeluaran spesial yang dikeluarkan meskipun sedang tidak mudik sehingga bisa mengalami over-budget. Lalu, bagaimana cara memugar kembali keuangan kita?

        Setelah Lebaran berlalu, bagaimana cara memperbaiki kondisi keuangan yang sudah babak belur? Coba kita cek terlebih dahulu, berapa sisa dana keuangan yang kita miliki. Kemudian kita lihat lagi, berapa lama kita gajian kembali? Misalnya gajian di tanggal 25; jika sekarang ini tanggal 20, ada sisa waktu 5 hari lagi, bagaimana caranya kita bisa hidup selama 5 hari ke depan.

        Dari sisa dana tadi, coba buat kembali list kebutuhan selama 5 hari ke depan. Namun, list ini berdasarkan skala prioritas, utamakan kewajiban baru keinginan.

        Jika misalnya sudah darurat dan tidak mencukupi, apa yang harus kita lakukan? Coba tanyakan value yang ada dalam diri kita. Berdayakan apa yang ada di dalam diri kita. Misalnya, kalau kamu bisa menjadi content creator, kenapa tidak mulai melakukan? Siapa tahu ada pendapatan yang bisa kamu dapatkan.

        Selain itu, kamu bisa menjual barang tertentu yang bisa dijual secara preloved sehingga bisa menambah pendapatan. Jadi, sebisa mungkin hindari berutang dengan orang lain, ya.

        Apakah ada tips yang bisa dibagikan agar kita dapat mengatur keuangan menjadi lebih bijak ketika merayakan momen Lebaran?

        Kita pasti sudah tahu saat hari raya Idulfitri, Iduladha, kemudian saat anak masuk sekolah, saat Natal, dan tahun baru merupakan momen yang sudah bisa kita prediksi. Agar keuangan kita tidak sulit, ada baiknya direncanakan dari awal. Misalnya kita bisa buat list tentang kebutuhan kita saat Lebaran, kemudian berapa saja angka atau budget yang harus kita persiapkan.

        Bisa tidak dimasukkan dana yang berasal dari pendapatan setiap bulan? Boleh saja, asal keuangan kamu sudah berlebih. Namun, jika keuangan kita sudah pas-pasan untuk kehidupan per bulan, sepertinya tidak. Buat skala prioritas untuk mengetahui mana yang kita butuhkan dan mana yang kita inginkan. Utamakan kebutuhan terlebih dahulu.

        Apakah tepat menyiapkan budget untuk merayakan Lebaran lewat investasi? Kalau iya, kira-kira apa saja instrumen investasi yang sebaiknya dipilih?

        Jika Lebaran selanjutnya akan jatuh di bulan April 2022, akan ada spare waktu 12 bulan. Kamu bisa sisihkan dana untuk Lebaran ke dalam tabungan, reksadana, atau instrumen investasi yang aman, likuid, dan mudah untuk dicairkan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: