7.000 Orang Terdampak Giant, Netizen Colek Menaker: TKA China Dikasih Kerjaan, Rakyat Sendiri Di-PHK
Seluruh gerai Giant akan tutup akhir Juli nanti. Sebanyak 7.000 pegawai di supermarket tersebut pun terancam nganggur. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang, adakah yang bisa menjadi juru selamat? Semoga saja pemerintah bisa memberi jalan keluar.
PT Hero Supermarket, selaku perusahaan induk Giant, mengungkapkan ada 395 gerai yang bakal tutup bulan depan. Sebanyak 5 gerai akan berubah menjadi IKEA. Sebagian akan dikonversi menjadi Hero Supermarket dan sebagian lagi akan dinegosiasikan ke pihak ketiga. Baca Juga: Tak Penuhi Undangan Kemenaker Mediasi Nasib Karyawan, Manajemen Giant Bilang....
Meski begitu, penutupan ini tetap saja berdampak para para karyawan yang bekerja di Giant. Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia dari Serikat Pekerja Hero Supermarket Mirah Sumirat menyebut, total karyawan yang berpotensi kena pemutusan hubungan kerja alias PHK sekitar 7.000 orang. Baca Juga: Bedah Hero Supermarket: Bisnis Merugi hingga Tutup Gerai Giant Bertubi-Tubi
Perusahaan memang menjanjikan akan mempekerjakan karyawan ke gerai lain. Namun, ia tak yakin semua buruh akan terserap. “Buruh yang akan dipekerjakan lagi tidak akan signifikan,” kata Mirah, dalam keterangan pers secara virtual, kemarin.
Menurut Mirah, Giant telah oleng sejak dua tahun lalu. Saat itu, perusahaan memecat 7.000 pegawai. Setelah dihantam pandemi setahun lalu, kerugian perusahaan makin menjadi, ditaksir hingga Rp1 triliun.
Dia paham, kondisi ini membuat posisi perusahaan susah. Tapi, dia meminta perusahaan tetap memberikan pesangon karyawan sesuai dengan aturan yang tercantum dalam perjanjian kerja.
Di kesempatan serupa, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memprediksi, sedikitnya 3.000 pekerja Giant terancam menganggur. Ini jadi kabar buruk bagi pekerja. Apalagi, sebagian besar karyawan telah berusia di atas 30 tahun sehingga akan kesulitan mencari kerja. Mereka bisa jadi pengangguran terbuka.
Karena itu, ia meminta Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, segera mengambil tindakan agar tidak terjadi lonjakan pengangguran. Sayangnya, langkah-langkah yang diharapkan para buruh belum dilakukan Ida. “Sampai saat ini, saya belum mendengar langkah pemerintah mengatasi ini,” sindir Said.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, ritel modern saat ini sudah jatuh ke titik terendah. Dengan kondisi pandemi sekarang, ia menduga akan lebih banyak pelaku usaha yang mengikuti jejak Giant. Agar ritel modern tak bertumbangan, ia berharap pemerintah segera memberikan stimulus.
Bagaimana tanggapan Menaker Ida Fauziyah? Politisi PKB ini mengaku bersimpati ke para karyawan Giant. Kata dia, yang dialami 7.000 karyawan Giant juga terjadi pada karyawan di beberapa perusahaan yang mengalami penurunan produksi dan penjualan, akibat pandemi Covid-19.
Untuk menyelesaikan ini, Ida tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa memediasi pihak-pihak terkait agar rencana penutupan Giant dapat dibicarakan dengan baik dan mencapai kesepakatan antara pekerja dan manajemen. "Kami juga mengundang pihak manajemen perusahaan dan serikat-serikat pekerja untuk bermediasi bersama,” kata Ida, di Jakarta, Kamis malam (27/5).
Ekonom Indef Bhima Yudhistira, memberikan masukan untuk menyelamatkan 7.000 karyawan Giant itu. Caranya, pemerintah harus segera mengucurkan dana khusus bagi mereka.
“Untuk pekerja retail yang di-PHK, sebaiknya ada dana khusus dari pemerintah. Bisa diambil dari bantuan subsidi usaha mikro R 2,4 juta untuk memulai membangun wirausaha,” usul Bhima, tadi malam.
Dana khusus itu, tutur Bhima, dapat digunakan para karyawan untuk membuka usaha baru, misalnya warung. Usaha ini bisa menjadi penyambung hidup mereka sambil menunggu permintaan tenaga kerja di sektor formal pulih.
Di dunia maya, nasib 7.000 karyawan Giant ini jadi bahan diskusi hangat. Banyak pihak yang ikut sedih. Termasuk politisi PKS Mardani Ali Sera
"Sedih sekali bertambah pengangguran 7000 orang. Semoga dapat segera kembali bekerja. Ayo pertumbuhan ekonomi mesti digenjot..." tulisnya di akun @MardaniAliSera.
Sedangkan akun @IzzMotekar langsung nembak Menaker Ida Fauziyah. "Bu Menteri, gimana nasib buruh. TKA China pada datang diberi pekerjaan, takyat sendiri di-PHK. Piye iki," tulisnya.
Klarifikasi Berita:
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) melakukan klarifikasi bahwa jumlah karyawan terdampak yang dikabarkan mencapai 7.000 orang merupakan jumlah yang jauh melampaui fakta di lapangan. Manajemen Hero Supermarket saat ini tengah merinci jumlah karyawan terdampak oleh penutupan gerai Giant. Klarifikasi yang disampaikan manajemen Hero Supermarket adalah sebagai berikut.
Begitu pula dengan jumlah karyawan yang terdampak akibat penutupan gerai Giant, seperti yang diberitakan dalam artikel ini dan media-media lain, tidak akurat. Angka ini jauh melampaui fakta di lapangan dan dapat menimbulkan kekeliruan bagi pembaca Warta Ekonomi.
PT Hero Supermarket Tbk. belum dapat menginfokan jumlah karyawan dan gerai Giant yang terdampak secara rinci karena sejumlah proses transisi masih belum terfinalisasi. Walau demikian, PT Hero Supermarket Tbk. memastikan akan berusaha sebisa mungkin untuk menempatkan sebanyak mungkin karyawan Giant yang terdampak ke bawah naungan lini bisnis kami lainnya yang kini menjadi fokus investasi kami. Yang menjadi prioritas bagi PT Hero Supermarket Tbk. saat ini adalah memastikan seluruh karyawan yang terdampak diperlakukan secara adil, penuh empati, dan rasa hormat, serta mendapatkan kompesasi di atas jumlah yang dianjurkan di UU Cipta Kerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih