Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Australia Kecam Bos-Bos yang Izinkan Karyawan WFH, Katanya: Parasit!

        Miliarder Australia Kecam Bos-Bos yang Izinkan Karyawan WFH, Katanya: Parasit! Kredit Foto: Getty Images/iStockphoto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Raja properti miliarder Australia Harry Triguboff secara terang-terangan mengecam bos yang mengizinkan karyawan mereka bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) sebagai "parasit".

        Setelah pandemi COVID-19 membuat warga Australia dipaksa bekerja dari rumah, konsep tersebut telah melekat pada banyak orang yang menyadari bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan sekaligus memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga mereka.

        Namun, pengembang real estat dan pendiri Meriton ini berpikir bahwa karyawan hanya "bekerja separuh waktu". The Saturday Telegraph juga mengatakan dia khawatir ruang kantor kota akan terbuang percuma.

        Baca Juga: Jangan Asal Beli! Begini Cara Miliarder Mark Cuban Bandingkan Blockchain

        Dilansir dari news.com.au di Jakarta, Senin (31/5/21) Triguboff diperkirakan memiliki kekayaan bersih USD11 miliar (Rp156 triliun).

        “Anda bisa mendapatkan gambaran bahwa mereka akan berhasil. Saya bilang mereka hanya bekerja separuh waktu. "

        Triguboff juga membidik bank-bank Australia, dengan nada 'bercanda', ia mengatakan bahwa sulitnya menggunakan layanan mereka karena dianggap 'tidak berfungsi'.

        “Para bos bank tidak bisa lagi memberi tahu saya bahwa mereka sangat berhati-hati; bahwa tidak ada yang sakit di bank mereka yang buruk jadi, lupakan saja. Mereka harus berhenti menjadi parasit. Mereka harus bekerja." ujarnya lagi.

        Menurut survei bulan Oktober yang dilakukan oleh raksasa perangkat lunak perusahaan Atlassian, 77 persen dari mereka yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut percaya bahwa keseimbangan kehidupan kerja mereka secara keseluruhan telah meningkat karena bekerja dari rumah.

        Atlassian mensurvei lebih dari 1.000 pekerja Australia dan lebih dari 5.000 pekerja di seluruh dunia mengungkap bagaimana pandemi virus corona telah memengaruhi pekerja.

        Futuris perusahaan Dom Price mengatakan bahwa bisnis harus lebih fleksibel dengan memberikan kesempatan kepada karyawan mereka untuk bekerja dari rumah ke depannya.

        "Menurut saya bukan teknologi, bisa jadi kepercayaan dari para pemimpin senior yang menghalangi memberi orang kesempatan," kata Price.

        Price mengatakan ada "ketegangan" antara para pemimpin yang menginginkan "kepastian" dan pekerja yang menginginkan "fleksibilitas".

        “Jika Anda mengatakan Anda adalah 'organisasi masyarakat' dan Anda peduli dengan orang-orang Anda, tunjukkan saja bahwa… alih-alih mengelola mereka seperti aset atau sumber daya, perlakukan mereka sebagai manusia.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: