Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Namanya Disinggung saat Stafnya Dimarahi, Mensos Risma Tanggapi Bupati Alor

        Namanya Disinggung saat Stafnya Dimarahi, Mensos Risma Tanggapi Bupati Alor Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menanggai sikap Bupati Alor Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo, yang memarahi staf Kementerian Sosial.

        "Jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana. Jadi kalau bantuan untuk bencana saat itu saya sendiri saya ngirim barang saat dari Jakarta jauh, kita kepingin cepat, kita kirim dari Surabaya," ujar Risma di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung, Rabu, (2/6/2021).

        Baca Juga: Bu Risma Belum Bisa Jawab Soal Kelanjutan Bantuan Tunai Rp300 Ribu

        Menurutnya, percepatan bantuan itu dilakukan karena biaya logistik murah. "Dari Surabaya angkutan itu gratis. Kita tidak bisa masuk ke pulau itu saya hubungi bagaimana kondisi di sana karena hampir seluruh NTT kena," kata dia.

        "Saya hubungi kepala dinas, staff saya, nggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus. Saya tanya siapa yang bisa saya hubungi saat itu, kemudian adalah ketua DPRD menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Saya masih ada WA-nya saya bisa tunjukkan bahwa kami tidak punya kepentingan apapun," tegasnya.

        Sementara untuk daerah Alor, lanjut Risma, merupakan area paling parah setelah Adonara dan Lembata. "Nah, kemudian Sumba Timur juga parah. Relatif sama empat daerah itu. Nah, kemudian saya masih punya bukti WA bahwa saya tidak punya niat apapun," katanya.

        "Saat itu kami tidak bisa kontak siapapun di situ. Akhirnya ya sudahlah dibagi, tapi tidak ada (kepentingan apapun) sekali lagi itu bukan PKH. Kami mulai bulan Januari tidak ada bantuan sosial dalam bentuk barang, tidak ada. Itu adalah bantuan bencana," tambahnya.

        Sebelumnya, beredar video mempertontonkan Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur, Amon Djobo sedang memarahi staf Kementerian Sosial. Tak hanya itu, dalam video tersebut terekam jelas Bupati Djobo sindir Menteri Sosial Rismaharini hingga sebut Presiden Jokowi. Kejadian tersebut terjadi di rumah jabatan Bupati. Saat itu, Bupati Djobo sedang menerima kedatangan tamu dari Kementerian Sosial yang diutus oleh Menteri Risma.

        Video memperlihatkan Bupati Djobo sedang memarahi staf Mensos Risma terkait teknis penanganan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Ia kesal lantaran bantuan itu bukan diurus oleh Pemerintah Kabupaten Alor, tetapi malah diurus salah satu partai politik dan dibagikan oleh ketua DPRD di wilayah dapilnya.

        Saking kesal, ia menuding ada iming-iming politik di balik bantuan itu.

        "Sembarang saja tu. Jangan pakai politik-politik model begitu. Dia tidak tahu proses bantuan pola penanganan, teknis penanganan ini sampai di bawah. Mulutnya lebih cepat dari pikiran, pejabat apa model begitu tu, menteri model apa begitu, dia tidak pernah datang ke Alor ko," ungkap Bupati Djobo yang diduga menyinggung Menteri Risma.

        Dalam video tersebut, Bupati Djobo pun menyuruh tamu staf Kementerian itu untuk pulang dan berencana membuat surat untuk Presiden. "Pa dorang besok tidak boleh ada di sini. Besok kamu pulang sudah. Besok saya bikin surat kasih Presiden itu. Dia pikir dia terlalu hebat apa. Dia pimpin Surabaya hanya tanam bunga, pohon ko tau apa. Kau punya laporan itu kasih Presiden saja," ucap Bupati Djobo dalam video itu.

        Dia juga menyuruh para staf kementerian itu untuk tanya langsung ke Presiden dan Gubernur tentang siapa dirinya. Selain itu, ia menyebut Menteri Risma bodoh dan membandingkan Menteri Risma dengan Khofifah Indar Parawansa. Dia membandingkan Khofifah lebih baik dari Risma. Di akhir video tersebut, ia bahkan ingin melempar kursi ke staf kementerian saking kesalnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: