Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Resor Merosot Tajam, Taipan Malaysia Tenangkan Investor: Likuiditas Kami Cukup Kok!

        Pendapatan Resor Merosot Tajam, Taipan Malaysia Tenangkan Investor: Likuiditas Kami Cukup Kok! Kredit Foto: SCMP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Orang terkaya di Malaysia, Chen Lip Keong yang memiliki NagaCorp, mengatakan bahwa mereka bersiap mengumpulkan dana USD200 juta (Rp2,8 triliun) dengan menerbitkan catatan utang tambahan untuk memperkuat neracanya. Ini karena pandemi Covid-19 di Kamboja membebani pendapatannya di resor kasino ibu kota negara tersebut.

        Resor milik perusahaan, NagaWorld di Phnom Penh telah ditutup sejak awal Maret setelah 11 karyawan dinyatakan positif Covid-19. Untuk mengekang penyebaran virus lebih lanjut, pemerintah Kamboja melarang pertemuan lebih dari 15 orang dan memerintahkan penutupan tempat hiburan termasuk kasino dan klub malam di dalam dan sekitar ibu kota.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Jay Chaundhry, Perantau Miskin dari India yang Jadi Miliarder di AS

        “Sementara operasi bisnis kami tetap ditangguhkan, kami tidak menghasilkan pendapatan apa pun,” kata NagaCorp dalam pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong sebagaimana dikutip dari Forbes di Jakarta, Rabu (9/6/21).

        Pada tahun 2020, laba bersih perusahaan merosot menjadi USD102 juta (Rp1,45 triliun) dari USD521 juta (Rp7,4 triliun) tahun sebelumnya karena pendapatan berkurang setengahnya setelah penutupan sementara NagaWorld selama lebih dari tiga bulan karena Covid-19.

        Dengan situasi pandemi yang memburuk di Kamboja tahun ini, NagaCorp memutuskan untuk menerbitkan uang kertas tambahan di atas uang kertas asli senilai USD350 juta yang dikeluarkan pada Juli 2020. NagaCorp juga mengatakan telah melakukan PHK beberapa karyawannya, memotong gaji staf yang tersisa dan mengurangi operasi makanan dan minuman hotel untuk meningkatkan efisiensi biaya.

        Terlepas dari penghematan biaya dan kas, deposito perusahaan saat ini sebesar USD451,7 juta (Rp6,4 triliun) per 30 April 2021. Dengan mempertimbangkan dividen USD81,7 juta (Rp1,16 triliun) yang akan dibayarkan bulan depan, NagaCorp mengklaim bahwa likuiditas mereka dapat mendukung lebih dari enam bulan pengeluaran operasional dan beban bunga.

        NagaCorp didirikan oleh Chen pada 1995 setelah memenangkan lisensi kasino di Phnom Penh yang berlangsung hingga 2065, dengan jaminan monopoli hingga 2035. Dengan kekayaan bersih USD3,4 miliar (Rp48 triliun), pria 73 tahun ini menduduki peringkat orang terkaya kesembilan di Malaysia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: