Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengintip Kegiatan Anies-Emil dari Subuh Sampai Siang, Berduaan Terus, Menanti 'Dikawinkan' Ya!

        Mengintip Kegiatan Anies-Emil dari Subuh Sampai Siang, Berduaan Terus, Menanti 'Dikawinkan' Ya! Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hubungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) semakin mesra. Kemarin, hampir seharian, mereka berduaan di Sumedang, Jawa Barat. Melihat kemesraan itu, banyak yang mendorong agar mereka “dikawinkan” di 2024.

        Kebersamaan Anies-Emil diawali dengan Shalat Subuh berjamaah di Masjid Agung Sumedang. Mereka kompak mengenakan baju koko hitam. Anies mengenakan koko hitam dengan aksen putih, Emil mengenakan baju koko dengan aksen emas.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Usai shalat, mereka sarapan di Rumah Makan Palasari. Di depan mereka, terhidang makanan khas Sumedang: tahu, lontong, dan kecap. Di samping meja makan ada telur asin dan kripik. Sambil menyantap hidangan, mereka berbincang serius. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.

        Beres makan, mereka mulai ke acara inti. Anies melakukan panen beras bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

        Anies dan Dony menyepakati kerja sama terkait kebutuhan suplai beras dari Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Sumedang, untuk Jakarta. Nota kesepahaman ini ditandatangani PT Food Station Tjipinang Jaya (BUMD DKI Jakarta) dengan PT Kampung Makmur (BUMD Kabupaten Sumedang). Dilakukan juga kesepakatan antara Perumda Pasar Jaya dengan PT Kampung Makmur tentang pemasaran produk daerah dan UMKM, serta perdagangan produk pangan lainnya.

        Usai menandatangani nota kesepahaman ini, Anies bersama Emil dan Dony melepas keberangkatan pengiriman 30 ton beras ke Jakarta secara simbolis, sebagai realisasi awal dari proses kerja sama ini. Anies dan Emil kompak memecahkan kendi dalam prosesi itu.

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Baca Juga: Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

        Kedekatan Anies-Emil itu mengundang pertanyaan soal pilpres 2024. “Apakah ini salah satu upaya penjajakan?” tanya seorang wartawan di lokasi. Anies menjawab dengan serius.

        "Iya, benar, kita melakukan penjajakan."

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Namun, penjajakan yang dimaksud Anies bukan untuk Pilpres 2024. Melainkan kerja sama penyediaan pangan.

        “Kita membahasnya cukup mendalam. Serius, terkait kolaborasi pangan," ujar Anies, yang disambut gelak tawa Emil dan Dony, yang berada di sampingnya.

        Soal kedekatan dengan Emil, Anies tak menampik. Dia mengaku sudah bersahabat sejak lama. “Jauh sebelum Kang Emil jadi Wali Kota (Bandung), jauh sebelum saya menjadi public policy. Kita sudah kenal lama. Jadi benar, pertemuan kali ini adalah sebagai upaya kolaborasi, penjajakan tentang kebutuhan pokok masyarakat di Jakarta dan produksi pangan Jawa Barat," ucapnya.

        Gurauan Anies ini langsung ditimpali Emil. Dia meminta wartawan tidak memotong apa yang disampaikan Anies. Emil menegaskan, kehadirannya bersama Anies di Sumedang tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2024. "Tidak ada hubungannya sama sekali dengan 2024. Ini soal kolaborasi distribusi pangan," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

        Meski jawaban keduanya begitu, tetap saja banyak pihak yang mendorong agar Anies-Emil “dikawinkan” alias dipasangkan dalam Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali juga menangkap dorongan agar Anies-Emil “dikawinkan”.

        "Bila kebersamaan Anies-Emil itu diasosiasikan, ini adalah pasangan calon, ya sah-sah saja," katanya, kepada wartawan, kemarin.

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Baca Juga: Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

        Analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai wajar pertemuan Anies-Emil itu dikaitkan dengan Pilpres 2024. Apalagi keduanya memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres.

        Dia pun menduga, sangat mungkin dalam pertemuan itu Anies-Emil menyinggung soal Pilpres 2024. "Termasuk tentunya menjajaki kemungkinan untuk maju bersama," kata Jamiluddin, kemarin.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta itu menambahkan, secara personal, Anies tentu punya agenda sendiri terkait kerja sama tersebut. Anies ingin menunjukkan perlunya kerja sama antardaerah yang saling menguntungkan.

        “Secara politis, Sumedang, yang berada di Jawa Barat, tentu sangat strategis. Provinsi ini secara nasional, memiliki suara terbesar," imbuh Jamiluddin.

        Dia menduga, Anies ingin menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara terbesar bila nantinya maju pada Pilpres 2024. Strategi Anies ini tentunya menjadi satu kesatuan dengan yang sudah dilakukannya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

        "Anies tahu betul kalau Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta dikuasai, peluang memenangkan kontestasi pilpres sangat besar," katanya.

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Baca Juga: Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: