Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SoftBank Ventures Asia Suntik Dana US$27 Juta bagi VoyagerX

        SoftBank Ventures Asia Suntik Dana US$27 Juta bagi VoyagerX Kredit Foto: SoftBank Ventures Asia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        SoftBank Ventures Asia (SBVA) mengumumkan keikutsertaannya dalam putaran penggalangan dana Seri A untuk VoyagerX, startup software kecerdasaan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang berbasis di Korea Selatan. Dana segar ini akan digunakan untuk pengembangan produk dan rekrutmen SDM global yang ahli di bidang AI.

        Selain SoftBank Ventures Asia, ada Alto Ventures dan Yellowdog yang turut serta dalam putaran pendanaan seri A tersebut. Masing-masing perusahaan menginvestasikan dana sebesar US$ 9 juta sehingga total dana terkumpul mencapai US$27 juta. VoyagerX menargetkan akan mempekerjakan 100 orang SDM global yang menguasai AI pada tahun 2022.

        Baca Juga: Kredivo Kembali Kantongi Pendanaan Lini Kredit 100 Juta Dolar

        Partisipasi SBVA pada pendanaan VoyagerX merupakan strategi berkelanjutan perusahaan yang fokus pada startup yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi dari prospek menjanjikan pasar ekonomi digital Asia. Belum lama ini, SoftBank Ventures Asia juga mengumumkan investasi ke Youibot, startup robot asal China; Super, startup social commerce di Indonesia; dan Standard Energy, pengembang baterai ion vanadium dari Korea Selatan.

        Di Pasar Indonesia, SBVA terus berkomitmen investasi pada sejumlah startup teknologi. Sejak pertama kali berinvestasi di Tokopedia pada tahun 2013, belakangan SBVA terus melakukan pendanaan terhadap Ajaib, Alodokter, CoHive, Funding Societies (Modalku), MamiKos, Super, Waresix, dan Yummy Corp.

        Selain menyuntikan dana, SBVA memanfaatkan keahlian in-house dan jaringan industrinya yang luas untuk mendampingi perusahaan portofolio melalui berbagai tahap pertumbuhan dan tantangan. Menurut SBVA, potensi pertumbuhan ekonomi digital telah mempercepat adopsi teknologi global dan pengembangan AI secara besar-besaran.

        Pengeluaran biaya terhadap penggunaan AI secara global diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dari US$50,1 miliar pada tahun 2020 menjadi lebih dari US$110 miliar pada tahun 2024. Di Asia-Pasifik, penggunaan teknologi AI makin terintegrasi di berbagai sektor, seperti keuangan, kesehatan, dan ritel yang berdampak untuk meningkatkan efesiensi operasional dan produktivitas. Oleh karena itu, pemerintah di negara-negara Asia-Pasifik melakukan investasi besar-besaran untuk pengembangan ekosistem AI dan mendorong pengembangan proyek riset AI.

        Didirikan pada tahun 2017 oleh Sedong Nam, tim VoyagerX membuat solusi dan peralatan yang berbasis AI dengan memanfaatkan deep learning capabilities–cabang dari pembelajaran mesin yang meniru otak manusia saat membuat pola dan memproses data untuk pengambilan keputusan. Proyek unggulan dari VoyagersX antara lain adalah vFlat, aplikasi pemindai seluler dengan menggunakan teknologi AI yang memiliki kemampuan untuk menganalisa permukaan lengkung sebuah dokumen atau buku. Aplikasi vFlat ini juga bisa memindai dokumen dengan permukaan datar.

        Kemudian Vrew, aplikasi video yang menggunakan teknologi AI, yang memungkinkan pengguna bisa mengedit video dengan lebih cepat dan mudah, seperti seolah-olah Anda sedang mengedit dokumen di aplikasi Microsoft Word; dan Ownglyph, yakni platform berbentuk tulisan dengan teknologi AI yang bisa mengubah tulisan tangan individual menjadi bentuk tulisan yang disesuikan dengan masing-masing individual.

        "Dengan makin cepatnya perkembangan teknologi AI dan meningkatnya permintaan untuk solusi digital, kami melihat adanya peluang pasar yang cukup besar. Di SoftBank Ventures Asia, kami fokus pada investasi di bidang teknologi transformatif yang bisa memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat. Kecerdasan buatan termasuk dalam katagori tersebut, dan VoyagerX dengan kemampuan andal mereka di bidang AI, inovasi yang kreatif, dan waktu pemasaran yang cepat, telah membuktikan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin pasar di bidang ini," ujar JP Lee, CEO SoftBank Ventures Asia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

        Sedong Nam, CEO VoyagerX, menyatakan optimistis pada potensi transformatif AI dan deep learning. "Kami sangat senang bahwa perusahaan modal ventura besar seperti SoftBank Ventures Asia bersedia berbagi visi dengan VoyagerX. Kami berharap dapat menghadapi tantangan di masa depan dengan dukungan dari para pemodal," tambah Sedong.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai Softbank Ventures Asia silahkan mengunjungi www.softbank.co.kr atau VoyagerX di portal www.voyager.com

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: