Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terbelit PKPU di 3 Negara Sekaligus, Sritex: Besar Harapan Kami untuk....

        Terbelit PKPU di 3 Negara Sekaligus, Sritex: Besar Harapan Kami untuk.... Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tengah berhadapan dengan perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di tiga negara, yakni Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat (AS). Untuk perkara di Indonesia, Pengadilan Negeri Semarang memutuskan untuk memperpanjang proses PKPU hingga 90 hari ke depan. 

        Corporate Communication Sritex, Joy Citradewi, mengungkapkan bahwa perpanjangan tersebut diajukan karena adanya kompleksitas proses restrukturasi utang Sritex. Dengan diputuskannya perpanjangan PKPU tersebut, Sritex berharap proses perdamaian dengan para stakeholder dapat diselesaikan dengan baik dan menyeluruh. Baca Juga: Orang Kaya Mah Bebas! Keluarga Konglomerat Riady Suntik Rp684 Juta ke....

        Joy mengatakan, keputusan PN Semarang tersebut sejalan dengan moratorium yang diberikan oleh Pengadilan Tinggi Singapura (The Singapore Court) untuk anak perusahaan Sritex di Singapura.

        "Pada tanggal 21 Mei 2021, Pengadilan Singapura telah memberikan perlindungan dari segala tindakan penegakan hukum terhadap anak perusahaan di Singapura dengan tujuan agar proses restrukturasi dapat berjalan secara menyeluruh," pungkasnya, Kamis, 24 Juni 2021.  Baca Juga: Perusahaan Ini Ibarat Dapat Durian Runtuh! Penjualan Meroket 360% Lebih Gara-Gara Covid-19

        Sementara untuk perkara PKPU di AS, Sritex telah mengajukan petisi ke Pengadilan Kepailitan AS di Distrik Selatan New York berdasarkan Bab 15 UU Kepailitan AS (Chapter 15 Petitions). Permohonan tersebut diajukan untuk memperoleh pengakuan AS atas proses restrukturasi di Indonesia dan Singapura.

        "Moratorium sementara tersebut diharapkan dapat menyelaraskan perlindungan yang berlaku di Indonesia dan Singapura, sekaligus menciptakan suasana yang kondusif, di mana Sritex dan anak perusahaan dapat melakukan upaya restrukturasi yang terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan," sambungnya.

        Perihal perkembangan operasional, Sritex mengaku terus berkomitmen menjadi operasional berjalan dengan baik meski ada pembekuan fasilitas perbankan yang cukup signifikan sejak awal tahun 2021. Joy mengaku, sebagian besar dana kas Sritex digunakan untuk mengamankan pembelian bahan baku sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar.

        "Meski penuh tantangan, besar harapan Sritez agar perjalanan kami menuju perdamaian dapat diselesaikan sesingkat dan sebaik-baiknya agar kami dapat terus berkontribusi kepada perekonomian daerah dan nasional," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: