Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasus Covid-19 Capai 20 Ribu Per Hari, Kemenkes Ungkap 3 Langkah yang Dilakukan Pemerintah

        Kasus Covid-19 Capai 20 Ribu Per Hari, Kemenkes Ungkap 3 Langkah yang Dilakukan Pemerintah Kredit Foto: Amiri Yandi/Info Publik/Kominfo Newsroom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan intervensi pemerintah dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang sudah menyentuh angka 20 ribu kasus per hari dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6/2021).

        "Situasi saat ini di Indonesia jumlah kasusnya sudah mencapai titik yang tinggi kemarin, 20 ribu kasus per hari. Kemenkes memahami situasi ini dan selalu memonitor apa yang terjadi di masyarakat agar bisa segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi hal yang perlu diintervensi," ujar Budi.

        Baca Juga: Kasus Melonjak, Pemerintah Tunjuk 3 RS Jadi RS Khusus Covid-19

        Budi merangkum intervensi tersebut menjadi tiga hal besar, yaitu:

        1. Menetapkan tiga rumah sakit besar pemerintah sebagai RS khusus Covid-19 untuk menambah jumlah kapasitas tempat tidur di DKI Jakarta

        Dia mengungkapkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB, dan Gubernur DKI Jakarta untuk mengonversikan RS besar pemerintah, yaitu RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUP Persahabatan menjadi RS yang 100 persen menangani Covid-19.

        "Dengan demikian, ada RS yang lengkap untuk bisa melayani para pasien yang sakit di DKI Jakarta," jelasnya.

        Budi berharap, minggu ini proses konversi bisa selesai sehingga bisa menambah kapasitas tempat tidur di DKI Jakarta dengan dokter serta fasilitas kesehatan yang mumpuni.

        2. Membangun tenda khusus IGD di luar RS dan mengubah ruang IGD menjadi kamar isolasi

        Kemenkes bersama dengan gubernur akan mengubah ruang IGD menjadi kamar isolasi sehingga dapat menangani perawatan normal. Sementara, layanan IGD akan dialihkan ke tenda yang dibangun khusus di luar RS untuk menangani pasien Covid-19.

        3. Menjadikan Rusun Nagrak dan Pasar Rumput sebagai tempat isolasi pasien OTG

        Budi menyampaikan akan menambah tempat isolasi Covid-19 di Rusun Nagrak dan Pasar Rumput untuk menampung pasien OTG sehingga RSUD Wisma Atlet bisa fokus menangani kondisi pasien di level menengah.

        "Tadinya di Wisma Atlet ada 5.994 tempat tidur, sudah kita naikkan sampai level 7.000. Tapi karena kasusnya naik terus, makin hari semakin penuh, jadi kita sudah menambah dua lokasi isolasi baru," lanjutnya.

        Dia mengungkap, Rusun Nagrak bisa menampung 4 ribu pasien, tetapi akan digunakan setengahnya dulu, yaitu 2 ribu tempat tidur. Kemudian, Rusun Pasar Rumput akan menambah kapasitas isolasi sekitar 3 ribu.

        "Jadi ada 7 ribu isolasi tambahan atau 2x lipat dari yang sebelumnya ada di Wisma Atlet," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: