Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Sebar Sistem Pertahanan S-400 Rusia di Perbatasan India, Pakar Bandingkan Kekuatannya

        China Sebar Sistem Pertahanan S-400 Rusia di Perbatasan India, Pakar Bandingkan Kekuatannya Kredit Foto: Getty Images
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Di tengah kebuntuan yang sedang berlangsung antara India dan China di sektor Ladakh timur, kedua negara telah meningkatkan pembangunan militer dan pergerakan pasukan mereka di sepanjang Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC), perbatasan de facto.

        Selama lebih dari setahun, dua tetangga bersenjata nuklir itu telah terkunci dalam kebuntuan perbatasan di daerah Ladakh. Pada 15 Juni tahun lalu, konfrontasi kekerasan antara tentara mereka di Lembah Galwan mengakibatkan kematian 24 tentara.

        Baca Juga: Bikin Ketar-ketir, Puluhan Ribu Tentara India Sudah Mejeng di Perbatasan China

        Insiden tahun lalu adalah bentrokan perbatasan paling mematikan antara Angkatan Darat India dan Tentara Pembebasan Rakyat (People Liberation Army/PLA) China dalam beberapa dekade.

        Beberapa laporan menunjukkan bahwa China kini telah menyiapkan dua skuadron sistem rudal anti-pesawat S-400 di pangkalan udara Hotan di Xinjiang dan pangkalan udara Nyingchi di Tibet, dekat dengan LAC.

        PLA juga dilengkapi dengan UAV bersenjata, kawanan drone, rudal, dan roket. Ada juga laporan yang masuk tentang akomodasi tambahan di area kedalaman di sepanjang LAC.

        India, di sisi lain, akan menerima batch pertama dari lima skuadron sistem pertahanan udara S-400 Triumf yang canggih, yang mampu menargetkan rudal serta pesawat dalam jarak 40 km-400 km.

        Pakar pertahanan terus meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya kompleksitas pertahanan udara di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung tentang kemungkinan pembentukan komando teater pertahanan udara terintegrasi.

        Kepala Staf Pertahanan (CDS) India, Jenderal Bipin Rawat, pekan lalu mengatakan bahwa pertahanan udara menjadi semakin kompleks karena penggunaan ruang udara yang besar, tidak terbatas hanya pada pesawat dan helikopter.

        S-400: India Vs China

        Mengingat India akan segera mengakuisisi batch pertama rudal S-400 Rusia yang canggih, telah terjadi perdebatan berulang di kalangan pertahanan tentang apakah jawaban India untuk S-400 China juga akan menjadi sistem pertahanan S-400.

        Dr. Amrita Jash, seorang peneliti di Center for Land Warfare Studies yang berbasis di New Delhi menyoroti kekhawatiran Beijing atas India dalam keputusannya untuk menyebarkan sistem rudal S-400.

        “China melihat India sebagai ancaman yang dikualifikasikan oleh fakta bahwa India selalu menentang tindakan China di LAC. Ladakh Timur telah menjadi kenyataan tidak hanya untuk India tetapi juga untuk China. China tidak bisa lagi memperlakukan India dengan enteng,” katanya kepada The Eurasia Times, Rabu (30/6/2021).

        Baca Juga: Pamer di Muka Biden, Erdogan: Jangan Berharap, Turki Tetap Pakai S-400 Rusia

        Mengomentari kebuntuan perbatasan yang sedang berlangsung, dia mengatakan bahwa, tidak seperti sengketa perbatasan China lainnya yang telah diselesaikan, penyelesaian perbatasan dengan India adalah tawaran yang lebih sulit bagi Beijing, yang disadarinya.

        “Dengan demikian, upaya terus menerus untuk mengubah status quo di LAC,” katanya.

        Saat ditanya apakah India kemungkinan akan menggunakan sistem S-400-nya sendiri di LAC, Dr. Jash mengatakan bahwa akuisisi S-400 oleh India terutama ditujukan untuk membangun pertahanannya sendiri terhadap musuh-musuhnya.

        “Bagi India, untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorialnya, kebijaksanaannya terletak pada penempatan S-400 di LAC. Di sini, kata kuncinya adalah pencegahan,” tambahnya. Dr. Jash juga mencatat bagaimana Beijing sekarang mengincar sistem rudal S-500 - yang semakin meningkatkan dilema keamanan.

        Sementara itu, India telah beradaptasi dengan perubahan realitas perang udara dengan berinvestasi dalam teknologi baru seperti rudal HAMMER, senjata udara-ke-darat jarak menengah.

        Dalam langkah lain yang diambil untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara, India sedang dalam proses mengintegrasikan angkatan bersenjata ke dalam komando teater gabungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: