Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Kaleng-Kaleng! Cuan Perusahaan Sinar Mas Group Ini Melonjak Drastis Capai 389%

        Bukan Kaleng-Kaleng! Cuan Perusahaan Sinar Mas Group Ini Melonjak Drastis Capai 389% Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan Sinar Mas Group, yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencetak kinerja positif pada awal tahun ini. Hal itu tercermin dari laba bersih DSSA yang melonjak drastis hingga 389,37% dari US$12,79 juta pada kuartal I 2020 menjadi US$62,59 juta pada kuartal I 2021.

        Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan DSSA yang bertumbuh dalam tiga bulan pertama tahun 2021. Secara tahunan, pendapatan DSSA naik 17,23% dari US$416,59 juta pada Maret 2020 menjadi US$488,36 juta pada Maret 2021.  Baca Juga: Perusahaan Milik Sandiaga Laporkan Kejahatan Pencemaran Nama Baik, Ada Apa?

        Sektor pertambangan dan perdagangan batu bara menyumbang pendapatan paling besar bagi DSSA, di mana angkanya naik dari US$313,22 juta pada Q120 menjadi US$439,43 juta pada Q121. Pendapatan dari sektor penyediaan TV kabel dan internet juga bertumbuh dari US$10,02 juta menjadi US$13,59 juta.  Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 6 Juli 2021: Tumbangkan Dolar AS dan Banyak Mata Uang!

        Namun, sejumlah sektor membeli kontribusi yang lebih rendah bagi pendapatan DSSA. Misalnya, pendapatan perdagangan turun dari US$39,48 juta menjadi US$22,12 juta. Penurunan pendapatan yang signifikan disumbang oleh sektor konstruksi, jasa operasi, dan keuangan pembangkit listrik yang mana nilainya meningkat dari US$53,39 juta menjadi US$12,88 juta. Begitu pula dengan sektor lain-lain yang turun dari US$474,45 ribu menjadi US$335,58 ribu.

        Selain karena pendapatan yang tumbuh, lonjakan laba bersih juga ditopang oleh jumlah beban usaha yang berhasil ditekan dari awalnya US$91,16 juta menjadi US$85,09 juta. Selain itu, ekuitas pada laba/rugi investasi angkanya berbalik dari negatif US$7,32 juta pada Maret 2020 menjadi positif US$7,45 juta pada Maret 2021. Begitu pula dengan kerugian selisih kurs mata uang asing yang sebelumnya mencapai US$13,64 juta kini berbalik menjadi keuntungan sebesar US$2M81 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: