Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengkhawatirkan, China Bawa Pulang Ratusan Warganya dari Afghanistan

        Mengkhawatirkan, China Bawa Pulang Ratusan Warganya dari Afghanistan Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
        Warta Ekonomi, Kabul -

        China mengevakuasi lebih dari 200 warganya dari Afghanistan, di tengah situasi ketidakpastian akibat penarikan tergesa-gesa oleh AS dan pasukan sekutu untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 20 tahun.

        Sebuah penerbangan Xiamen Airlines membawa pulang 210 warga negara China dari Kabul, tulis harian China Global Times pada Kamis.

        Baca Juga: Ini Soal Taliban, Dengar Baik-baik! Biden Mau Sampaikan Kabar Afghanistan...

        Dari seluruh penumpang tersebut, sekitar 52 orang penumpang, yang mendarat di Bandara Internasional Tianhe Wuhan di provinsi Hubei tengah, dinyatakan positif terkena virus korona. Otoritas kesehatan setempat mengatakan 22 orang dari kasus positif itu bergejala.

        “Penerbangan diatur menuju area yang telah ditentukan di dalam bandara dan disinfeksi menyeluruh dilakukan,” kata seorang staf bandara.

        Pihak berwenang juga mendisinfeksi pesawat sebanyak dua kali di Wuhan dan Xiamen, ibu kota provinsi Fujian, untuk menghindari penyebaran infeksi.

        Keluarnya pasukan asing dari Afghanistan terjadi setelah AS menandatangani kesepakatan dengan Taliban tahun lalu pada Februari. Berdasarkan kesepakatan itu, pasukan asing harus mengosongkan negara itu pada 1 Mei, membebaskan tahanan Taliban, dan menghapus nama-nama pemimpin Taliban dari daftar hitam.

        Batas waktu 1 Mei kemudian diperpanjang secara sepihak oleh pemerintah AS hingga 11 September. Saat ini sekitar 90 persen pasukan AS telah meninggalkan negara itu.

        Sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana keluar dari Afghanistan pada Mei, barisan Taliban telah merebut lebih dari 100 distrik. Sementara pasukan pemerintah Afghanistan mengklaim membunuh hampir 200 gerilyawan dalam serangan kontra-terorisme setiap hari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: