Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ramalan Sering Meleset, Bu Sri Mulyani Diocehin Rizal Ramli: Kalau Ngibul, Jangan Keterlaluan

        Ramalan Sering Meleset, Bu Sri Mulyani Diocehin Rizal Ramli: Kalau Ngibul, Jangan Keterlaluan Kredit Foto: Instagram/Rizal Ramli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior Rizal Ramli menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi terbaru yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sulit dipercaya.

        Bukan tanpa sebab, menurut Rizal Ramli, selama ini ramalan yang disampaikan Sri Mulyani kerap keliru.   Baca Juga: Lagi-Lagi Rizal Ramli Ngerongrong Jokowi Mundur: Dia Hanya Menawarkan Ilusi, Kasihan..

        Diketahui sebelumnya, Sri Mulyani meramalkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen. Adapun, jika keadaan memburuk pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen. Baca Juga: Kasus BEM UI, Rizal Ramli Sindir Jokowi Habis-habisan: Presiden Bobot Akademik Pas-pasan...

        “Saya mohon maaf. Ramalan-ramalan Sri Mulyani sejak tiga tahun lalu di dalam bidang  makro ekonomi nyaris tidak benar dan banyak melesetnya,” ujarnya, dalam acara TVOne, Kamis (8/7/2021).

        “Diramalkan sampai 4,5 persen. Kalau ngibul  jangan keterlaluanlah. Paling tumbuh 3 persen. Dan pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup karena pengangguran akan lebih banyak. Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan,” sambungnya.

        Baca Juga: Innalillahi, Beneran Rizal Ramli Meninggal Dunia?

        Lanjut, mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid, menyayangkan pemerintah memilih strategi yang tidak biasa, yakni mengganti-ganti istilah yang membuat rakyat bawah tidak merasakan perubahan yang berarti.

        Karena itu, ia memperkirakan, perekonomian Indonesia sepanjang 2021 itu akan seperti kurva W.

        Paparnya, bila dideskripsikan, setelah anjlok akan mengalami kenaikan sedikit, lalu anjlok lagi dan bisa jadi lebih dalam.

        Karena itu, ia juga menyarankan agar pemerintah mengambil langkah tegas yakni lockdown sekitar satu bulan atau dua bulan dan menjamin makanan dan obat-obatan bagi rakyat

        “Itu yang terjadi di negara-negara lain yang berhasil mengendalikan Covid-19,” tambahnya.

        Kemudian, ia menyarankan pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi sekitar tiga kali lipat dari yang sekarang dilakukan.

        Bahkan, ia juga menyarankan agar mengalihfungsikan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat perawatan warga yang terinfeksi Covid-19.

        “Daripada dipakai anggota Dewan yang suka tidur dan menjadi yes-man,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: